Terpilihnya Mardiono Sebagai Plt Ketum PPP Sama dengan Suharso di Tahun 2019
![Terpilihnya Mardiono Sebagai Plt Ketum PPP Sama dengan Suharso di Tahun 2019](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/d38cc4add8e02a0ec0e66bd3b34510e0.jpg)
KADER muda PPP, Nasrullah AR, menyebut bahwa terpilihnya Mardiono sebagai Plt Ketum partai melalui Mukernas di Banten 2022 sama persis dengan yang terjadi pada Mukernas PPP 2019 yang digelar di Bogor pada 2019 lalu yang memilih Suharso sebagai Plt Ketum PPP.
“Penunjukan Murdiono sebagai Plt ketua umum di Mukernas yang sama bobotnya dengan penunjukan Suharso dulu di Mukernas, bahkan lebih berbobot karena ada instrumen hukum yang mengaturnya dalam regulasi partai,” kata mantan Sekjen Pimpinan Nasional (PN) Angkatan Muda Kakbah (AMK), salah satu badan otonom PPP tersebut.
Nasrullah yang juga merupakan Sekretaris Wilayah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan tersebut juga menyebutkan bahwa keputusan Mukernas tidak bisa dianulir oleh Rapat Pengurus Harian DPP PPP. Sebab forum Mukernas lebih tinggi dibanding rapat harian.
“Kemudian muncul perlawanan Suharso melalui rapat pengurus harian untuk menganulir hasil Mukernas, namun secara hirarkis permusyawaratan di internal PPP jauh legitimit Mukernas dari pada rapat PH (Pengurus Harian),” tambahnya dalam keterangan, Jumat (9/9).
Baca juga: Sejumlah DPW PPP Mulai Intruksikan DPC Ikuti Keputusan Mukernas
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Mukernas PPP yang digelar pada 5 September 2022 lalu memutuskan untuk memberhentikan Suharso dari kursi Ketum DPP PPP dan memilih Mardiono sebagai Plt Ketum DPP PPP.
Keputusan ini dilakukan setelah adanya surat dari tiga majelis di lingkungan DPP PPP yang meminta Suharso mundur.
Tiga majelis tersebut adalah Majelis Syariah, Majelis Kehormatan dan Majelis Pertimbangan yang sudah tiga kali menulis surat tanpa pernah ditanggapi oleh Suharso.
“Pernyataan Suharso (terkait amplop kyai) menyita perhatian publik di karnakan dia adalah figur publik, ketua umum partai dan Menteri Bappenas RI, wajar jika ada reaksi publik baik eksternal maupun internal khususan internal partai yaitu DPP dan DPW PPP. Kondisi ini disayangkan oleh para Kiyai dan dan sipatisan partai di grass rool level,” pungkasnya.
Akibat kesalahan tersebut, menurut Nasrullah. memang tidak ada pintu maaf yang mengembalikan posisi Suharso ke posisi semula.
“Ada ungkapan menarik, lidah memang tidak bertulang, kecil bentuknya namun besar akibat dan mulut harimaumu,” pungkasnya. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Mardiono Hadiri Harlah ke-50 PPP di Garut Disambut Ribuan Kader
Plt Ketua Umum PPP Silaturahmi ke Salah Satu Ponpes Tertua di Makassar
Pimpinan Ponpes Cipasung Ingatkan PPP Berjuang Demi Kemajuan Umat
Tak Ikut Campur Urusan Internal Partai, GMPI Jatim Fokus Dongkrak Suara PPP
Sejumlah DPW PPP Mulai Intruksikan DPC Ikuti Keputusan Mukernas
Muhammad Mardiono Ditunjuk Jadi Plt Ketum PPP Gantikan Suharso Monoarfa
Kemensos Klaim DTKS yang Jadi Acuan Penerima Bansos Selalu Diperbaharui Setiap Bulan
Program tak Sesuai Rencana, bukan Kesalahan Satu Pihak
PPP tidak Lolos Parlemen, Suharso Sebut Pemimpin Harus Tanggung Jawab
Motor Trail untuk Revolusi Mental, DPR RI Pertanyakan Fungsi Perencanaan Bappenas
Kepala Bappenas Singgung Pembelian Motor Trail untuk Program Revolusi Mental
Kepala Bappenas Suharso: Tapera Ada dalam UU dan Bersifat Sukarela
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap