Usman Hamid Desak Kapolri Usut Internal Terkait Peretasan Karyawan Narasi TV
![Usman Hamid Desak Kapolri Usut Internal Terkait Peretasan Karyawan Narasi TV](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/9880aa7d8fd572e8e5a542d39e15203f.jpeg)
DIREKTUR Amnesty International Indonesia, Usman Hamid mendesak Polri mengusut peretasan terhadap data Najwa Shihab dan karyawan Narasi TV. Menurut dia, peretasan tersebut harus jadi perhatian khusus Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Saya kira yang harus diperhatikan harus diusut oleh kepolisian termasuk siapa saja apakah ada pejabat, anggota kepolisian yang terlibat dalam peretasan tersebut," kata Usman, Selasa (27/9)
Usman menambahkan, berdasarkan informasi yang ia terima, Narasi TV diserang karena mengkritisi kepolisian dalam kasus Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dan Irjen Ferdy Sambo.
"Saya kira kalau kepolisian tidak proaktif dalam kasus ini, maka kecurigaan publik kepada polisi makin tinggi," tandasnya
Pasalnya, jelas Dewan Pakar Peradi tidak mungkin peretasan terhadap Najwa Shihab dan karyawan Narasi TV dilakukan oleh sekelompok hacker yang swasta. Makanya, Usman mendesak Polri untuk mengusut tuntas aksi pelaku peretasan.
"Itu tidak mungkin sekali peretasan dalam kasus Narasi ini dilakukan oleh sekolompok hacker yang swasta. Jadi kita juga desak kepolisian untuk ambil langkah proaktif mengusut siapa penyerangnya," ujarnya.
Langkahnya, kata dia, kepolisian proaktif untuk mengusut siapa akun-akun pribadi dari pekerja Narasi itu. Kalau dilihat lebih detil, bahkan informasi yang beredar itu serangan terhadap Narasi ini diduga dilakukan oknum dalam kepolisian.
"Saya kira dari Divisi Informatika atau Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi yang mungkin perlu ditelusuri, karena diduga dilakukan oleh pejabat teras kepolisian melalui pemanfaatan rekanan-rekanan internal kepolisian, terutama perusahaan jasa telekomunikasi itu," ungkapnya.
Kedepan, Usman menegaskan hal ini tidak boleh lagi terjadi dan dibiarkan aksi peretasan terhadap data pribadi masyarakat. Tentu, perusahaan-perusahaan penyedia jasa jaringan komunikasi yang digunakan perangkatnya oleh para pekerja Narasi harus bekerja sama dan ikut secara proaktif membongkar penyerangan siber itu.
"Termasuk, mereka harus membuka dan bekerja sama apakah ada keterlibatan orang orang kepolisian menyerang akun akunnya pekerja Narasi," pungkasnya. (OL-8)
Terkini Lainnya
Didukung OPPO, Najwa Shihab Berbagi Tips Bergerak, Bergerak, dan Berdampak
Erick Thohir hingga Najwa Shihab Akan Kukuhkan Koordinator Presidium IAPPI
Begini Respons Najwa Shihab Soal Pernyataan Viral Ganjar Terkait Profesi Jurnalis
Gabung Satgas Antimafia Bola, Najwa Shihab Dukung Independensi Tim
Najwa Shihab Bakar Semangat Calon Paskibraka 2023
Siap War Tiket Konser Coldplay di Jakarta? Ini Deretan Seleb yang Bakal Jadi Sainganmu
Peretasan Pusat Data Nasional, Firnando Ganinduto Serukan Peningkatan Keamanan di Sektor Perbankan
Jokowi: Serangan Siber ke Pusat Data Nasional Juga Terjadi di Negara Lain
Kemenkominfo dan BSSN Harus Bertanggung Jawab atas Peretasan PDNS
Catat! Tidak Ada Antivirus yang Bisa 100% Mengamankan Data
Pemerintah Dinilai tak Serius Lindungi Data
Said Aqil Sindir Kominfo Imbas Peretasan PDNS
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap