Anies Polarisasi Wajar, Jangan Dianggap Perpecahan
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan polarisasi yang terjadi pada setiap pemilihan umum (pemilu) merupakan hal yang wajar. Ia menilai polarisasi tidak melulu pada perpecahan.
"Kita harus dewasa, jangan setiap kali ada polarisasi karena pemilu, lalu dianggap terjadi perpecahan," ujar Anies dalam acara Indonesia Milennial and Gen Z Summit 2022 di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan kemarin.
Anies menjelaskan pada dasarnya polarisasi selalu melekat dalam kontestasi politik di Indonesia. Ia mencontohkan apabila nanti Calon Presiden (Capres) 2024 ada dua orang dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, maka polarisasi akan terjadi akibat perbedaan gender.
Selain itu, apabila capres memiliki latar belakang suku yang berbeda, dipastikan polarisasi terjadi akibat perbedaan etnis. Hal serupa terjadi apabila kedua capres memiliki keyakinan agama yang juga berbeda.
Baca juga: Partai Politik Sebaiknya Prioritaskan Kadernya Pada Pilpres
"Jadi konstestasi polarisasi emosi itu tergantung pada siapa yang berada di lapangan. Jadi gak selalu kemudian seluruh urusan jadi identitas agama, tidak," terangnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu meminta kepada masyarakat untuk tidak melihat latarbelakang suku, agama, rasa, dan antargolong (SARA) terhadap capres terpilih. Namun, lebih melihat rekam jejak kinerjanya.
"Kebijakan-kebijakan yang tidak memberikan ruang kepada agama lain, yang tidak memberikan kesempatan kepada keberagaman kan dibuktikan sesudah dia bekerja, apakah tudingan-tudingan itu ketemu buktinya, kalau tidak ketemu buktinya, tudingan itu batal saja otomatis," terangnya.(OL-4)
Terkini Lainnya
New York Times Sebut Joe Biden Perlu Mundur dari Pemilu AS 2024
Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres, Ini Antisipasi Pemprov Jateng
Jelang Pilkada, Rakyat Diminta Sadar dari Hipnotis Politik Populisme ‘ala Jokowi’
Pengamat : Pencalonan Anies di Pilgub DKI Berkaitan dengan Pilpres 2029
Tingginya Partisipasi Pemilih tidak Berbanding dengan Kualitas Demokrasi
Menafsir Politik sebagai Muamalah Duniawiah
Pengamat Nilai Polarisasi Politik Penting, Kenapa?
Pilpres dengan Dua Paslon Rentan Picu Polarisasi
Pengamat: Moderasi Beragama Penyelamat Generasi Muda Hadapi Polarisasi
Politik Masuk Kampus, Wapres Ingatkan Kerawanan Polarisasi
Ketua Umum PB SEMMI Sebut Kelompok yang Lakukan Pelantikan Tak Sah
Rekonsiliasi dan Reintegrasi Harus Disuarakan Jelang Pesta Demokrasi 2024
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap