visitaaponce.com

Anton Gobay Beli 12 Senpi untuk Disuplai ke Kelompok Kriminal di Papua

Anton Gobay Beli 12 Senpi untuk Disuplai ke Kelompok Kriminal di Papua
Anton Gobay bersama sejumlah barang bukti senjata api.(Dok.Medcom)

POLRI selesai memeriksa Anton Gobay, warga negara Indonesia (WNI) asal Papua yang ditangkap di Filipina. Anton membeli 12 pucuk senjata api (senpi) yang akan dikirim untuk mendukung kegiatan organisasi Papua.

"Iya (kami tengah mendalami organisasi tersebut)," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti saat dikonfirmasi, hari ini.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Anton membeli senjata dari seseorang yang menggunakan nama alias. Pembelian dilakukan di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina. Total ada 12 senjata api.

"Sebanyak 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber (5.56), senilai 50.000 Peso, tanpa amunisi dan dua pucuk senpi laras pendek merek Ingram (9mm), senilai 45.000 Peso, tanpa amunisi," kata Dedi saat dikonfirmasi terpisah.

Dalam pemeriksaan, Anton juga diketahui memiliki keluarga di Jayapura. Yakni seorang istri yang bekerja sebagai perawat dan dua orang anak perempuan.

"Untuk perkembangan lain akan disampaikan," ujar Dedi.

Dedi mengatakan Tim Mabes Polri berjumlah delapan orang bertolak ke Filipina mendalami Anton Gobay. Ke-8 orang itu dipimpin perwira tinggi (Pati) berpangkat Brigjen didampingi Atase Polri di bawah koordinasi Div Hubinter. Berangkat pula Atase Pertahanan dan Perwakilan Badan Intelijen Negara (BIN) serta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan KBRI Manila.

"Saat ini masih melakukan koordinasi dengan otoritas setempat," ucap Dedi.

Sebelumnya, Polisi Filipina mengumumkan penangkapan seorang WNI bernama Anton Gobay terkait kepemilikan senjata api laras panjang ilegal pada Sabtu, 7 Januari 2023. Anton ditangkap bersama dua warga lokal di Provinsi Sarangani, Filipina.

Dalam penangkapan tersebut Polisi Filipina turut menyita barang bukti berupa senjata api laras panjang. Di antaranya 10 unit Colt AR-15, sebuah Para Riffle 9mm, 20 buah magasine, dan 10 buah senjata yang belum dirakit.

Anton yang berprofesi sebagai pilot di Filipina diduga memasok senjata api itu ke KKB di Papua. Namun, hal itu belum dapat dipastikan.(OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat