Jumlah Pemilih Muda Capai 60, Bakal Jadi Penentu Pemilu 2024
ANGGOTA Komisi Pemilihan Umum (KPU) August Mellaz mengatakan bahwa Pemilu 2024 nanti akan didominasi pemilih muda. Pemilih dengan rentang usia 17-40 tahun itu mendominasi hingga 60% atau sekitar 110 juta dari total pemilih.
"Suka tidak suka 60% pemilih adalah anak muda. Anak muda akan menjadi penentu yang tidak bisa diabaikan," ujarnya dalam Webinar 'Jadilah Pemilih Muda Cerdas' yang diselenggarakan Lentera Anak dan Fasilkom Universitas Mercu Buana, Sabtu (1/4).
Dengan didominasi pemilih muda, kata August, sosialisasi pun dilakukan secara masif. Mengingat setiap siklus Pemilu terdapat pemilih pemula yang baru pertama kali mengikuti Pemilu. "Pemilih pemula ini rata-rata berusia 17-21 tahun," imbuhnya.
Baca juga : KPU Optimistis Partisipasi Pemilih Meningkat di Pemilu 2024
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa anggapan bahwa pemilih muda banyak besikap apatis sebenarnya tidak benar. Dari pengalaman Pemilu 2014 dan 2019, pemilih muda justru sangat antusias.
"Pemilih muda ini sebagian besar dinilai apatis padahal tidak. Pemilih muda punya antusiasme tinggi. Tinggal KPU sebagai penyelenggara banyak membuka ruang terkait saluran-saluran informasi," kata dia.
Jadi Tantangan
Dengan didominasi pemilih muda, hal itu menjadi peluang sekaligus tantangan. Pemilih muda merupakan penentu masa depan bangsa, sehingga keterlibatan mereka sangat penting dalam proses demokrasi.
Baca juga : Antisipasi Perubahan Pola Partisipasi Politik Pemilih Muda
Pemilih muda juga konsen pada isu-isu uang lebih global seperti pembangunan berkelanjutan, lingkungan hidup dan lainnya. Lantas, partai politik atau para politisi sudah seharusnya memiliki visi dan misi yang selaras dengan harapan anak muda.
"Isu lingkungan hidup, pembangunan berkelanjutan itu menjadi konsen anak muda dan itu patut dijawab," terangnya.
Dia menambahkan bahwa KPU juga memaksimalkan sarana teknologi informasi. Pasalnya, pemilih muda merupakan generasi yang melek teknologi.
Baca juga : Pemilu 2024, Partai Politik Harus Mampu Tangkap Kegelisahan Anak Muda
Dosen Telkom University, Fardal mengingatkan bahwa menjelang Pemilu juga muncul banyak informasi hoaks. Hal itu perlu diperhatikan pemilih muda agar tidak terjebak dalam informasi palsu.
"Kita bisa memilih pilihan yang benar dan teman-teman menjadi agen perubahan," ucapnya.
Digital dan sosial media menurutnya bisa mempengaruhi masyarakat. Lantas generasi muda harus menjadi pemilih cerdas. (Z-4)
Terkini Lainnya
Jadi Tantangan
Bawaslu Akui Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Nyoblos
Data Pemilih Diretas Hacker, KPU Lakukan Beberapa Analisis
KPU Masih Telusuri Dugaan Kebocoran Data Pemilih
Reaksi Menko Mahfud MD saat Tahu Situs KPU Diretas Hacker
Hacker Jimbo Retas Data KPU, Ancam Jual Data di Dark Web Rp1,1 Miliar
KPU Minta Warga Penuhi Syarat Pemilih Jangan Sampai Tak Terdaftar
Pemerintah Mantap tak Majukan Pilkada 2024
Pendukung Amin Disebut Paling Loyal dan tak Mudah Ubah Pilihan
Erick Thohir Digadang-gadang Dipilih Prabowo Guna Perkuat Basis NU
Bawaslu Terus Pelototi Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2024
KPU Sebut Eliminasi 1,2 Juta Data Ganda Pemilih Pemilu 2024 Tinggal Sedikit
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap