visitaaponce.com

SYL Bisa Jadi Cawapres Alternatif dari Indonesia Timur

SYL Bisa Jadi Cawapres Alternatif dari Indonesia Timur
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sedang berbincang dengan Dirut Minaqu Indonesia Ade Wardhana.(Dok pribadi)

PETA politik menuju Pemilu 2024 makin semarak. Para bakal calon presiden (capres) telah muncul ke permukaan dengan partai-partai koalisinya. Sejauh ini ada tiga nama kuat yang muncul yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. 

Sementara itu, kandidat calon wapres juga sudah mulai bergema. Beberapa nama mulai diutak-atik dan digaungkan mulai dari politikus, pengusaha, dan birokrat. Nama cawapres itulah yang dianggap bakal menentukan 'nilai tawar' para kandidat RI 1 itu di mata rakyat dalam Pemilu 2024.

Pengamat politik Eka Santosa mengakui, masyarakat memang sudah mulai memasuki ruang 'perang cawapres'. Ia menilai peran cawapres cukup vital untuk mendampingi pemimpin Indonesia, baik dari sisi geopolitik, kultur, hingga kebutuhan dan keterwakilan masyarakat. 

Hal itu tentunya sejurus dengan upaya dan cita-cita pendiri negeri yang menginginkan bangsa lebih mandiri, tidak bergantung, atau bisa berdikari.

"Kalau capres sejauh ini memang berasal dari Pulau Jawa. Tapi, kalau cawapres bisa mencari alternatif keseimbangan baik dari sisi keterwakilan Indonesia Timur dari pandangan kenusantaraan, dan juga profesionalisme kerja," paparnya di Jakarta, Senin (8/5).

Eka memandang kader Partai NasDem Syahrul Yasin Limpo (SYL) bisa dipertimbangkan. "Kalau menurut saya beliau cocok (menjadi cawapres) karena pernah jadi lurah, camat, bupati, wakil bupati, gubernur, dan menteri," tambah mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat ini. 

Tokoh masyarakat adat Jabar tersebut menilai kapasitas SYL saat menjabat Gubernur Sulawesi Selatan juga cukup prestisius. Lantaran pernah membawa provinsi tersebut swasembada pangan.

"Beliau bisa jadi sosok yang mewakili (sebagai cawapres dari Indonesia Timur). Hari ini, saya lihat secara khusus dari kinerjanya, terlepas dari partainya, dari mana berangkat, tapi secara profesional kerjanya memadai," tegas mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI 2004-2009 ini.

NasDem sudah membangun Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai capres di Pemilu 2024. Anies pun mendapat dukungan dari Wapres RI periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla.

Hingga kini cawapres Koalisi Perubahan memang belum ditentukan, kendati sejumlah nama mulai disebut-sebut sebagai calon pendamping Anies seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heryawan, Mahfud MD, Sandiaga Uno dan Khofifah Indar Parawansa. (RO/O-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat