Kepala BNPT Bicara Soal Kiblat Terorisme Dunia dan Indonesia, Singgung Soal IS Hingga Al-Qaeda
![Kepala BNPT Bicara Soal Kiblat Terorisme Dunia dan Indonesia, Singgung Soal IS Hingga Al-Qaeda](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/e1d51e38dce569387bda249efbf09c99.jpg)
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza membeberkan fakta mencengangkan pada Rapat Kerja Pemerintah (RKP) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (7/6).
Pada kesempatan tersebut, pucuk pimpinan lembaga penanggulangan terorisme itu secara gamblang membeberkan kiblat besar gerakan terorisme dunia.
"Saya perlu laporkan, di dunia saat ini ada dua kutub besar kelompok terorisme yang menjadi kiblat teroris di planet Bumi ini, yakni Al-Qaeda serta Negara Islam Irak dan Suriah (IS)," kata Rycko, dikutip Kamis (8/6).
Baca juga: Singgung Soal Deradikalisasi Napiter, BNPT Minta Anggaran 2024 Naik Rp456 Miliar
Kelompok teroris yang berkiblat pada Al Qaeda umumnya lebih sering menyerang simbol-simbol barat, seperti serangan bom yang terjadi di Bali pada 2002 lalu.
Di Indonesia, kelompok ini beraktivitas menggunakan nama Jemaah Islamiyah (JI), yang telah bermetamorfosis ke beberapa kelompok.
Sementara kelompok teroris yang berkiblat pada IS, umumnya menjadikan aparat negara, seperti TNI dan Polri, serta tempat-tempat ibadah sebagai target mereka.
Baca juga: PDIP Usul Kepala BNPT dan BNN Dijabat Minimal Jenderal Bintang Empat
Salah satu contoh terorisme yang berkiblat kepada IS ialah Jamaah Ansharut Daulah dan Mujahidin Indonesia Timur.
Rycko menyampaikan jaringan dua kelompok teroris tersebut di Indonesia semakin besar, ditandai dengan semakin gencarnya penindakan yang dilakukan Detasemen Khusus 88 Antiteror.
"Ada kesan dan anggapan bahwa kelompok Jemaah Islamiyah ini sudah tidak ada lagi. Namun, sebenarnya mereka sedang melakukan konsolidasi, pola rekrutmen, meningkatkan kemampuan dan menggalang dana," ujarnya.
Hal itu dibuktikan dari penangkapan terduga teroris yang berafiliasi dengan kelompok tersebut di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam beberapa waktu terakhir.
"Ini menunjukkan jaringan itu terus melakukan konsolidasi, mempersiapkan, dan apabila mereka sudah siap, sumber daya sudah cukup, mereka akan melakukan tindakan," tutupnya. (Z-1)
Terkini Lainnya
BNPT: Teroris Sasar Generasi Muda, Perempuan, Anak, dan Remaja dalam Serangan Terbaru
Komisi 3 DPR RI Apresiasi Capaian BNPT dan Dukung Penuh Penambahan Aggaran Tahun 2025
Pendidikan Pancasila Kekinian Ajak Milenial Hindari Paparan Terorisme
BNPT Pastikan World Water Forum Ke-10 Berjalan Aman
18 Objek Vital Kantongi Sertifikat Penanggulangan Terorisme
Tingkatkan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Guna Dukung Keamanan WWF Ke-10
Al-Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Khalid Batarfi
15 Orang Tewas dalam Serangan di Gereja Katolik di Burkina Faso
Duka Masyarakat Global Peringati 22 Tahun Peristiwa 9/11
Inggris akan Menyatakan Wagner Group Sebagai Organisasi Teroris
BWA Beri Bantuan Kebutuhan Ibadah Muslim di Pedalaman Sintang, Kalbar
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap