visitaaponce.com

ERICK Thohir menjadi tokoh yang paling disukai generasi muda untuk duduk sebagai calon wakil presiden 2024. Hal itu terungkap dari hasil riset yang dilakukan lembaga riset internasional, Ipsos.

"Kami temukan itu setelah melakukan analisis di berbagai platform media sosial," ungkap Managing Direktur Ipsos Indonesia, Soeprapto Tan, Senin (10/7).

Alasan pilihan itu, lanjut dia, didorong oleh sosoknya sebagai menteri yang diandalkan dan dipercaya Presiden Joko Widodo. Dia datang dari kalangan profesional bukan kader partai politik.

Sosok profesionalnya menjadi daya tarik tinggi di tengah generasi muda. Pasalnya, generasi muda merupakan pemilih rasional yang memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak dan keberhasilan.

“Ketokohan Erick Thohir beda dengan tokoh potensial yang masuk bursa bakal cawapres lainnya yang rata-rata berasal dari parpol. Sementara Erick Thohir bukan dari parpol,” terang Soeprapto.

Ipsos diketahui menggunakan mesin analitik media sosial yakni Ipsos Synthesio untuk mengukur sentimen positif atau penerimaan dari nama–nama tokoh nasional yang memiliki peluang tinggi untuk berlaga di Pilpres 2024 mendatang di berbagai platform media sosial seperti Twitter, Instagram Facebook dan TikTok. Tokoh nasional itu salah satu di antaranya adalah Erick Thohir.

Ungguli pesaing lain

Menurut Soeprapto berdasarkan data temuan yang dimiliki lembaganya, Erick Thohir mendapatkan penerimaan paling tinggi dari generasi muda Indonesia untuk menjadi cawapres. Eks Presiden Inter Milan ini terekam mendapatkan sentimen positif sebesar 47,0%.

Angka tersebut jauh mengungguli para pesaingnya yang merupakan kader partai, seperti kader Golkar Ridwan Kamil dan kader PPP Sandiaga Uno. Ridwan Kamil terekam mendapatkan 17% dan Sandiaga 6,3%.

Karena itu, Ipsos menyimpulkan Erick Thohir menjadi tokoh nasional potensial untuk diusung pada Pilpres 2024 mendatang. Alasannya,  jumlah generasi muda di kontestasi demokrasi mendatang melebih angka 50%.

“Erick Thohir memperoleh sentimen positif paling tinggi sebanyak 47,0%, sedangkan sentimen negatifnya hanya sebesar 3,7%. Disusul Ridwan Kamil yang memperoleh 17% dan Sandiaga Uno sebesar 6,3%,” pungkas Soeprapto. (N-2)