visitaaponce.com

Anies-Muhaimin Masih Harus Genjot Elektabilitas

Anies-Muhaimin Masih Harus Genjot Elektabilitas
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri) dan Anies Baswedan (kanan) saat berbicara di Forum Pemred tahun 2022.(Antara )

Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar punya kans menarik untuk berlaga di Pilpres 2024.

"Peluangnya menarik, karena Anies-Muhaimin ini sosok perpaduan nasionalis religius. Ini posisinya punya dimensi seimbang. Ketika digabungkan punya pencitraan yang bagus untuk komposisi nasionalis-religius," terangnya di Jakarta, Jumat (1/9).

Selain dari sisi sosok, Ari mencatat pasangan tersebut juga punya basis pemilih partai. Anies yang didukung NasDem, dan Cak Imin yang didukung PKB. Nasdem punya basis pemilih nasionalis, sedangkan PKB punya banyak pemilih di NU, kelompok Islam tradisional. 

Baca juga : Anies-Cak Imin, Peneliti Senior BRIN: Upaya Rebut Massa NU

Belum lagi, PKS yang dikenal kuat pada ceruk masyarakat Islam perkotaan. Dengan adanya PKB dan PKS, basis pemilih Islam akan lebih kuat. 

"Ini jadi branding menarik Anies-Muhaimin, juga mesin partai dan kekuatan basis pemilih partai," tuturnya.

Ari menilai pasangan tersebut masih punya peluang untuk menghadapi capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, kendati saat ini masih perlu menggenjot elektabilitas. Nasdem dan PKB juga disebut akan menikmati dampak elektoral pada Pileg 2024 dari pasangan tersebut.

Baca juga : Tanpa PKS, NasDem dan PKB Segera Gelar Rapat Pemenangan Anies-Cak Imin

"Memang masih agak susah untuk menyalip Prabowo dan Ganjar, tapi paling tidak punya target elektoral yang meningkat," ungkapnya.

 

Percepat Konfigurasi

Komposisi Anies-Muhaimin juga akan mempercepat konfigurasi capres-cawapres koalisi lain.

Baca juga : Ketua Fourbes Berharap Pilpres 2024 Berlangsung Damai dan Saling Menguatkan

"Paling tidak dengan komposisi ini akan mempercepat konfigurasinya. Ketika Anies-Muhaimin sudah jadi akan mempercepat konfigurasi menjadi lebih permanen. Sehingga bisa lebih cepat untuk menetapkan capres-cawapres," tandasnya.

Ari menilai kehadiran Muhaimin sebagai bacawapres di Pilpres 2024, akan memperbesar peluang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) lain untuk dipinang sebagai cawapres pula, seperti Yenny Wahid, Khofifah Indar Parawansa, Erick Thohir, Gus Yaqut, dan Gus Yahya.

"Jadi memang dalam konteks ini, NU jadi rebutan. Karena memang semua capres mengincar figur NU. Karena 3 capres ini, dari sisi DNA, DNA-nya nasionalis. Sehingga ketiganya butuh figur dari kelompok religius, utamanya dari kalangan NU. Makanya nama-nama figur NU disebut-sebut," sambungnya.

Oleh sebab itu, pertarungan kandidat cawapres adalah untuk memperebutkan basis NU.

"Bagaimana memperebutkan basis NU tradisional, masyarakat pemilih di bawah yang kemudian sangat dipengaruhi oleh para kiai-nya," pungkasnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat