visitaaponce.com

Tanya Cawapres ke Surya Paloh, Jokowi Dinilai Patahkan Kesan Memusuhi Anies

Tanya Cawapres ke Surya Paloh, Jokowi Dinilai Patahkan Kesan Memusuhi Anies
Presiden Joko Widodo melakukan jamuan makan dengan Ketum NasDem Surya Paloh (kiri) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

PENELITI politik senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai, kabar terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menanyakan siapa cawapres Anies Baswedan ke Ketum NasDem Surya Paloh, menjadi hal baik sekaligus mematahkan kesan Jokowi memusuhi Anies.

Sebagaimana diketahui, Surya Paloh telah melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana pada Senin (17/7). Paloh mengungkap dalam pertemuan itu Jokowi sempat menanyakan sosok calon wakil presiden dari Anies.

"Saya kira (itu mengartikan) Presiden tidak ada masalah dengan pencalonan Anies sebagai capres dan memang seharusnya tidak boleh mempermasalahkan. Jika mempermasalahkan malah akan melanggar dan bertentangan dengan Konstitusi dan peraturan perundang-undangan," kata Lili saat dihubungi, Rabu (19/7).

Baca juga: Jokowi Penasaran Cawapres Anies, PKS Anggap Tanda Restu

Dijelaskannya, Presiden Jokowi memang sudah seharusnya legowo dengan pilihan Partai NasDem yang mencalonkan Anies pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Dia menegaskan bahwa setiap warga negara yang memenuhi syarat berhak untuk mencalonkan diri sebagai Presiden.

"Presiden, dalam  kapasitasnya sebagai kepala negara, harus memberikan ruang kepada siapa pun warga negara jika ingin maju dalam pilpres, apakah itu sebagai capres atau cawapres," jelas Lili.

Baca juga: Presiden Sempat Tanyakan Bakal Cawapres Anies

"Dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang-undangan, setiap warga negara yang memenuhi syarat berhak untuk dicalonkan. Tidak boleh ada orang atau siapa pun yang menghalang-halangi atau mencegahnya. Karena itu hak setiap warga negara," imbuhnya.

Lebih jauh, Lili mengatakan pertemuan antara Surya Paloh dengan Jokowi juga menjadi hal positif, dan sebagai bukti bahwa kedua tokoh politik tersebut tidak memiliki masalah.

"Sangat positif (makna pertemuan itu). Pertemuan itu memberi angin segar dan mencairkan ketegangan di akar rumput. Bahwa di antara dua tokoh tersebut tidak ada masalah, meskipun berbeda preferensi pilihan atas capres atau cawapres yang ada," terangnya. (Rif/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat