visitaaponce.com

Usman Hamid Budiman sejak 2009 Kagumi Prabowo

Usman Hamid: Budiman sejak 2009 Kagumi Prabowo
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko(Dok MI)

MEDIA sosial diramaikan dengan seruan dari kelompok yang mengatasnamakan Mahasiswa Indonesia. Mereka menantang aktivis 98, Adian Napitupulu dan Budiman Sudjatmiko untuk melakukan debat secara terbuka terkait siapa dalang penculikan aktivis 98.

Baca juga: Aktivis Korban Penculikan Sebut Budiman Cuci Dosa Sejarah Prabowo

Bagi Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Usman Hamid, seruan itu bisa untuk mencari titik terang soal aktor di balik penculikan 98.

“Perdebatan semacam itu boleh saja dilakukan untuk menjadi forum pencerahan publik,” kata Usman Hamid, Selasa (22/8).

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Bantah PDIP Membantu Dirinya Melunasi Utang

Kendati begitu, Usman tetap yakin bahwa perdebatan bukan merupakan jalan keluar dari kasus dugaan pelanggaran HAM yang sudah terjadi 35 tahun lalu itu.

“Tetapi yang lebih penting dari itu bukan diperdebatkan tetapi diselesaikan,” tandasnya.

Baca juga: Pengamat Sebut PDIP Galau Hadapi Dinamika Jelang Pemilu 2024

Ditengarai undangan debat terbuka ini terjadi karena Budiman belum lama ini memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto maju dalam Pilpres 2024. Budiman bahkan langsung mendeklarasikan Relawan Prabu (Prabowo-Budiman bersatu).

Usman Hamid tak kaget dengan adanya dukungan dari Budiman ke Prabowo. Sepengetahuan dia, Budiman memang sudah sejak lama kagum akan sosok Prabowo Subianto.

“Tidak mengagetkan karena sudah sejak 2009 begitu, hanya belum ganti baju Gerindra saja. Budiman memang sudah suka dengan Prabowo,” tandasnya.

Baca juga: Budiman Dinilai Sengaja Tunggu Dipecat Agar ada Kesan Dizalimi

Sementara itu, pengamat politik Emrus Sihombing menilai wajar adanya seruan debat terbuka tersebut. Apalagi keduanya memang sama-sama merupakan aktivis 98 yang melawan pelanggaran HAM dan berasal dari PDI Perjuangan.

“Budiman dan Adian sama-sama tokoh pada saat itu. Sementara Budiman menyeberang dan mendukung Prabowo yang sejak dulu berseberangan dengan keduanya. Bahkan melalui pasukan mawarnya kan dikejar mereka,” terangnya.

Emrus menilai seruan debat dari para mahasiswa Indonesia tersebut juga merupakan bentuk kekecewaan imbas adanya sikap inkonsistensi dari Budiman terkait perjuangan mahasiswa, khususnya angkatan 98.

“Jadi pemicunya adalah ketika Budiman menyeberang dengan mendukung Prabowo yang sejak dulu dilawan oleh teman-teman pergerakan. Jadi Budiman sebagai triger. Karena dia tidak konsisten dalam perjuangannya. Itu yang didukung kan orang yang berseberangan,” pungkasnya. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat