visitaaponce.com

Pengamat Sektor Properti di Era Pemerintahan Baru Diprediksi Membaik

Pengamat: Sektor Properti di Era Pemerintahan Baru Diprediksi Membaik
Ilustrasi rumah tapak di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timu(MI/Palce Amalo)

PASAR properti di era pemerintahan baru, Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka, diprediksi akan semakin membaik. Hampir semua indikator mendukung booming-nya bisnis ini mulai 2025 sampai 2029 mendatang. 

“Sinyal-sinyal melesatnya sektor properti sangat terasa,” ungkap Pengamat Properti Nasional sekaligus Founder Panangian School of Property Panangian Simanungkalit, Kamis (25/6). 

Menurut dia, sejumlah indikator yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023, 2024 ini hingga 2025 mendatang terlihat sangat positif. 

Baca juga : Penyediaan Hunian Jadi Isu Bersama Capres, Prabowo-Gibran Janji Bangun 3 Ribu Pertahun  

“Kekhawatiran Pemilu awal tahun kemaren akan rusuh pun tidak terbukti. Hal ini ditunjang lagi dengan program luar biasa dari Prabowo-Gibran sebagai pasangan pemenang Pemilu, dimana mereka akan menghadirkan program 3 juta rumah. Ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap kegairahan industri properti secara umum,” ungkap Panangian.
 
Hebatnya lagi, pemerintah mendatang cukup jeli mencari celah guna membangkitkan perekonomian rakyat. 

Menurut Panangian, bagaimana membuat ekonomi nasional ini semakin membaik, memang diperlukan sebuah sektor yang bisa menciptakan kesejahteraan rakyat, bisa menciptkan pemerataan dan sosial, serta juga bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi di atas 5%. 
 
“Itu yang menjadi filosofi dari Prabowo-Gibran. Nah, kemaren telah disetujui Rp71 Triliun anggaran untuk makanan bergizi gratis. Ini kan sebuah terobosan yang belum pernah ada sebelumnya. Dan saya dengar akan ada 50 ribu titik yang akan dimulai untuk program ini. Bisa kita bayangkan berapa besar penciptaan ekonomi dari salah satu program andalan Prabowo-Gibran ini,” ujar Panangian.
 
Ia juga menyebut, dengan adanya program  pembangunan 3 juta rumah ini juga akan membangkitkan semangat dan memberikan dampak psikologis yang positif terutama bagi para pebgembang yang tergabung dalam asosiasi-asosiasi perumahan seperti Realestat Indonesia (REI), Apersi dan Himperra, dan lainnya. 

“Bagi pengusaha properti, program ini memberi sinyal bahwa industri properti akan bangkit di era pemerintahan yang akan datang,” ucap Panangian. 
 
Tidak hanya itu, ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan di tengah meningkatnya ketidakpastian global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 sebesar 5,11% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,04% (yoy). 

Baca juga : Prabowo-Gibran Bangun 2 Juta Rumah di Pedesaan, Mungkinkah? 

Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan tetap kuat dalam kisaran 4,7-5,5% (yoy) didukung oleh permintaan domestik, terutama dari berlanjutnya pertumbuhan konsumsi dan investasi bangunan sejalan dengan berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
 
Sejalan dengan itu pemerintah juga sangat konsern memenuhi kebutuhan rumah agar pada tahun 2045 tercapai zero backlog. 

“Pada 2023 backlog rumah masih dikisaran 10 juta unit, jika pemerintah membangun 500 ribu per tahun, artinya baru 20 ke depan baru akan selesai.  Jumlah ini belum ditambah dengan kebutuhan hunian untuk keluarga baru yang mencapai 750 ribu hingga 800 ribu per tahun. Jadi pemerintah perlu membangun 500 ribu + 750 ribu ribu = 1,25 juta per tahunnya. Untuk mewujudkan itu sangat dibutuhkan kolaborasi dan peran aktif pengembang swasta,” jelas Panangian.

Peran Besar Pengembang Swasta

Panangian menegaskan bahwa sektor properti merupakan pendorong utama perekonomian dan memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan. Menurutnya, pemerintah mendatang harus melihat sektor ini sebagai peluang besar untuk menggerakkan ekonomi.

Baca juga : Rumah Tipe Kecil Jadi Favorit Milenial

"Perlu dicatat bahwa kontribusi pengembang swasta dalam mewujudkan visi pemerintah sangat besar. Hal ini terlihat di kawasan Jabodetabek, di mana properti skala besar seperti Alam Sutera menjadi penggerak ekonomi regional," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Chief Marketing Officer (CMO) Elevee Condominium Alvin Andronicus menyatakan bahwa program 3 juta rumah sudah menunjukkan penguatan ekonomi pemerintahan mendatang. Program ini akan menggerakkan ekonomi dengan dampak berganda pada 180 sektor lainnya.

"Kami melihat pemerintahan ke depan akan fokus pada perekonomian, dan sektor properti merupakan salah satu yang akan didorong karena memiliki efek berantai yang menggerakkan berbagai industri," tegas Alvin.

Baca juga : Harga Properti di Kuartal Pertama 2024, Di Jakarta Selatan Naik, Jakarta Utara Turun

Terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar yang mencapai Rp16,391, Alvin tidak khawatir karena hampir 100 persen bahan material yang digunakan adalah lokal. Elevee Condominium terus menggerakkan pasar karena properti adalah produk investasi.

"Kita harus mengakui bahwa pandemi Covid-19 berdampak besar pada industri properti. Namun, setelah pandemi berlalu, sektor properti mampu bangkit dan kembali menjadi motor penggerak ekonomi. Elevee juga tetap berjalan baik dari sisi penjualan maupun pembangunan fisiknya," kata Alvin.

Namun, Alvin menambahkan bahwa pemerintah harus memberikan stimulus yang berkelanjutan untuk menggerakkan pasar. "Seperti program PPN DTP yang telah diterapkan, perizinan yang cepat dan mudah, ini sudah bagus dan harus dilanjutkan," ujarnya.

Terkait progres pembangunan Elevee Condominium di Alam Sutera, Alvin menegaskan proyek ini masih sesuai jadwal. Elevee Condominium secara berkala memberikan informasi terkini terkait progres pembangunan dua tower yang sedang dibangun.

"Di saat banyak proyek hunian vertikal terhenti, Elevee terus meng-update progres pembangunannya. Kami yakin target serah terima Elevee pada April 2025 akan terealisasi. Elevee memiliki kekuatan dan karakter berbeda karena dikembangkan oleh Alam Sutera di kawasan kota yang sudah berkembang," pungkas Alvin. (Z-10)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat