visitaaponce.com

Pembangunan Infrasruktur Menjadikan Nilai Investasi Kawasan Naik

Pembangunan Infrasruktur Menjadikan Nilai Investasi Kawasan Naik 
Rencana pembangunan modifikasi eksit Tol Bitung ruas Tol Jakarta-Merak(MI)

ADANYA pembangunan infrastruktur membuat nilai investasi sebuah wilayah naik. Pembangunan modifikasi exit Tol Bitung dinilai akan meningkatkan nilai investasi properti di wilayah setempat hingga 40% termasuk Paramount Petals.

Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT Jasa Marga Related Business Bayu Nurbaya menjelaskan, saat ini lalu lintas di wilayah Jakarta, Tangerang, hingga Merak semakin meningkat. Berdasarkan data terbaru, jumlah kendaraan yang melintas di jalur ini mencapai 170 ribu hingga 180 ribu unit setiap harinya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengguna jalan dan pengelola infrastruktur.

“Di sepanjang jalur ini, khususnya di ruas tol Jakarta-Tangerang, kemacetan sudah menjadi pemandangan yang biasa. Lajur jalan tol yang ada saat ini sudah mencapai kapasitas ultimate dengan 2x4 lajur. Namun, dengan semakin bertambahnya jumlah kendaraan, lajur yang ada seringkali tidak mampu menampung volume lalu lintas yang tinggi,” ungkap Bayu dalam diskusi Dukungan Infrastruktur Kawasan Hunian di Koridor Barat Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Infrastruktur Palembang Makin Memadai, Pengembang Ini Mulai Pengerjaan Hunian ke-2

Selain itu, banyaknya pembangunan township atau kawasan perumahan baru di daerah Tangerang dan sekitarnya turut menyumbang peningkatan jumlah kendaraan di wilayah ini. Pengembangan township ini memang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat, namun di sisi lain juga menambah beban pada infrastruktur jalan yang ada.

Diprediksi, pada 2036 jalan arteri di wilayah exit tol Bitung tak mampu lagi menampung bangkitan kendaraan yang terjadi. 

“Pertumbuhan trafic yang ada diprediksi sekitar 1-2% tiap tahun tergantung dengan perkembangan wilayahnya. Kalau ada perkembangan di wilayah di Bitung yang lebih pesat dan update masterplan baru tentu butuh solusi untuk mengakomodir kapasitas jalan,” kata Bayu.

Baca juga : Potensi Berinvestasi Properti Semakin Baik di 2023, Sky House Alam Sutera+ semakin Diburu

Rencana pembangunan modifikasi exit tol Bitung akan dibangun pada Juli 2024 dan dengan masa pembangunan sekitar dua tahun. Setelah itu akan dilakukan uji kelayakan oleh Kementerian PU-Pera sebelum nanti resmi dioperasionalkan. Adapun, Jasa Marga bekerjasama dengan Paramount Land dalam memodifikasi exit Tol Bitung ini. 
 
Direktur Planning & Design Paramount Land Henry Napitupulu menyampaikan, akses tol langsung ini terkoneksi dengan jalan boulevard kawasan hunian yang memiliki empat lajur dengan lebar (ROW) lebih dari 30 meter. Titik pertemuannya dekat pengembangan sisi utara Paramount Petals yang akan terkoneksi dengan jalan utama Paramount Petals bagian selatan.

“Saat ini dari Jakarta dan Merak menuju Paramount Petals harus keluar di gerbang tol Bitung KM 26 yang jaraknya cukup jauh. Pintu tol baru ini akan memecah kepadatan di Jalan Raya Pantura/Jalan Raya Serang - Jalan Raya Curug, dan di sekitar pintu masuk tol Bitung di KM 26, karena langsung terkoneksi dengan kawasan Paramount Petals tembus ke Jalan Raya Pasir Randu, salah satu jalur protokol menuju Gading Serpong dan BSD City. Adanya pintu tol baru di KM 25,5 itu akan mempercepat waktu 3-5 menit dari Paramount Petals ke gerbang masuk tol Bitung,” jelas Henry. 
 
Henry menambahkan bahwa dalam beberapa tahun mendatang kawasan Paramount Petals akan semakin berkembang. 

“Paramount Land secara paralel juga akan mempercepat pembangunan infrastruktur lain di kawasan Paramount Petals dan peluncuran produk-produk baru,” tambah dia. 

Baca juga : Sembilan Sektor Topang Penguatan IHSG

Presiden Direktur Paramount Land M. Nawawi menyampaikan, Paramount Land sangat berkomitmen untuk mengembangkan Paramount Petals tepat waktu sesuai dengan rencana awal. 

“Salah satu langkah yang diambil adalah berinvestasi dalam pembangunan akses tol langsung menuju jalan Tol Jakarta-Merak. Pembangunan ini akan dimulai pada Juli mendatang dan ditargetkan selesai pada 2025,” jelas dia. 

Berdasarkan keterangan yang disampaikan, Paramount Land telah memperoleh izin untuk memodifikasi akses masuk dan keluar Gerbang Tol Bitung (Tol Jakarta-Merak) di KM 25,5 dari Kementerian PUPR pada akhir Januari 2024. Izin prinsip untuk gerbang tol baru menuju Paramount Petals juga sudah diterbitkan oleh Kementerian PUPR melalui Dirjen Binamarga, yang mencakup modifikasi exit dan entrance Gerbang Tol Bitung. 

Baca juga : Infrastruktur Berkembang, Timur Jakarta Menjadi Magnet Hunian

Boulevard sepanjang sekitar 5,5 KM akan dibangun dari exit tol ini, membentang dari utara ke selatan di Kota Paramount Petals, dan dilanjutkan dengan rencana pembangunan flyover sepanjang 100 meter untuk menghubungkan kota mandiri Paramount Petals yang terpisah oleh jalur tol.

"Melalui akses tol langsung menuju Tol Jakarta-Merak, Paramount Petals akan terhubung dengan berbagai destinasi seperti Bandara Soekarno-Hatta, pelabuhan Merak, Jakarta, tol JORR, dan tol Serbaraja (Balaraja-Serpong). Aksesibilitas yang baik adalah kunci utama bagi kehidupan dan perkembangan sebuah kota, dan Paramount Petals akan berkembang pesat seiring dengan semakin mudahnya akses dan semakin lengkapnya fasilitas kota," tambah M. Nawawi.

New Greater Jakarta

Pengamat perkotaan Yayat Supriatna menjelaskan bahwa koridor barat merupakan representasi masa depan Jakarta. Greater Jakarta baru akan berada di poros barat. Harga rumah di Jakarta sudah tinggi dan biaya hidup semakin mahal. Masyarakat akan mencari kualitas hidup yang lebih baik, nyaman, aman, dengan udara bersih, lingkungan yang baik, dan keragaman yang tinggi.

"Kemudahan akses ke suatu kawasan menjadi kunci pertumbuhan wilayah. Koridor barat Jakarta kini sudah terhubung dengan koridor timur, yang keduanya memiliki basis ekonomi serupa, yaitu industri. Namun, koridor barat lebih unggul karena memiliki fasilitas yang lebih lengkap, lebih banyak pengembang besar berskala kota, dan kawasan yang sudah terbangun dengan desain yang lebih baik," ungkap Yayat Supriatna.

Dalam konteks investasi, koridor barat memiliki berbagai keunggulan menurut Yayat. Selain harga rumah yang relatif cepat berkembang, masyarakat dengan pendapatan tetap di kawasan ini juga besar. Koridor barat, terutama lokasi Paramount Petals, berada di antara Proyek Strategis Nasional (PSN)-BSD dan PSN-PIK2.

"Kekuatan terbesar dari kawasan yang berada dalam jaringan PSN adalah kemudahan perizinan. Pajak-pajaknya mendapat banyak insentif dan impor barang tidak dibatasi, sehingga kekuatan utamanya adalah kecepatan dalam pengembangan kawasan," ujar Yayat Supriatna.

Lebih lanjut, Yayat Supriatna menambahkan bahwa kolaborasi dan integrasi antara pengembang besar di poros barat harus terus dilakukan. Pengembang juga dapat membangun rumah susun untuk pekerja agar kawasan tidak tersegmentasi. Jaringan jalan antar kawasan harus saling terhubung. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat