Budiman Dinilai Sengaja Tunggu Dipecat Agar ada Kesan Dizalimi
![Budiman Dinilai Sengaja Tunggu Dipecat Agar ada Kesan Dizalimi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/ebaa675460fe86c77a81bb15afba64f3.jpg)
POLITISI PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko masih belum menentukan sikap usai diultimatum partainya setelah terang-terangan menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto, bakal calon presiden dari Partai Gerindra.
PDIP memberikan ultimatum kepada Budiman untuk segera mundur atau dipecat dari partai, buntut dukungannya kepada Prabwoo.
"Dia sengaja supaya dipecat, supaya kesannya heroik gitu, supaya kayak dizalimi," kata politikus PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus saat dihubungi MGN, Selasa (22/8).
Baca juga : Budiman Sudjatmiko Sebut Prabowo Harus Minta Izin Megawati Soal Gibran
Deddy mengatakan Budiman mestinya sudah paham bila berbeda terhadap sikap partai, kader seharusnya mundur. PDIP sejatinya sudah mengusung bakal capres Ganjar Pranowo.
"Padahal kan dia sudah tahu kalau berbeda ya pilihannya cuma ada dua mundur atau dipecat, jadi ya dia supaya naik harganya bisa jadi kayak martir," ucap Deddy.
Budiman, kata dia, sejatinya layak dipecat dari PDIP karena bukti dukungannya ke Prabowo sudah jelas. Deddy mengatakan bila tak memecat Budiman maka ada AD/ART partai yang dilanggar.
Baca juga : Kode Jokowi Dukung Prabowo Dinilai kian Terang
"Lah kalau kami tidak memecat dia itu kami melanggar AD/ART dan melanggar peraturan organisasi melanggar kode etik organisasi," ujar Deddy.
Ia tak habis pikir Budiman masih mengaku mengikuti ideologi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, membelot dari sikap partai.
"Itulah yang namanya orang yang tidak waras. Kalau dia waras, dia ideologinya Ibu Mega, ya dia ikutin dong keputusan Ibu Mega. Kan itu kelihatan banget dia sudah tidak waras, sudah tidak mengerti lagi hal yang baik, hal yang benar gitu loh," kata Deddy.
Budiman Sudjatmiko sudah jauh-jauh hari memberikan sinyal mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Padahal PDIP sudah memiliki jagoan sendiri, yakni Ganjar Pranowo.
Hal itu tampak dari pernyataan Budiman usai menemui Prabowo secara tertutup Selasa, 18 Juli 2023. Kala itu, Budiman menilai Prabowo layak memimpin Indonesia. (MGN/Z-5)
Terkini Lainnya
Usman Hamid Sebut Hasto Diperiksa ketika Berani Kritik Pemerintahan Jokowi
Diduga Ada yang Sponsori Harun Masiku, KPK Didesak Buka Kasus Perintangan
KPK Punya Kewajiban Selesaikan Kasus Bansos Covid-19
PKS Usung Anies-Sohibul, DPD PDIP Jakarta: Kita masih Dinamis
PKS Usung Anies-Sohibul Iman, PDIP: Kami Ucapkan Selamat
PDIP Sebut PKS Wajar Ajukan Kadernya di Pilkada Jakarta
Presiden Jokowi Beri Lampu Ijo Revisi UU Kementerian
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 Tidak di IKN, Akan Digelar di Senayan
Indef: Anggaran Makan Bergizi Gratis Bebani APBN
Pengamat: Sektor Properti di Era Pemerintahan Baru Diprediksi Membaik
Gerindra Tepis Isu Prabowo Tawarkan Anies Baswedan Masuk Kabinet
Pilgub Jawa Tengah masih Saling Bidik
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap