visitaaponce.com

Bawaslu Kaji Kemunculan Ganjar Pranowo dalam Acara Azan TV Swasta

Bawaslu Kaji Kemunculan Ganjar Pranowo dalam Acara Azan TV Swasta
Perpisahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan warga di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah.(MI/HARYANTO MEGA )

BADAN Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu mengkaji dugaan pelanggaran pemilu terkait kemunculan mantan Gubernur Jawa Tengah sekaligus bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, dalam acara azan maghrib pada stasiun televisi swasta nasional. Hal itu disampaikan oleh Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja.

"Dilakukan kajian," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (9/9).

Bagja menyebut pihaknya mulai melakukan pendalaman tersebut sejak hari ini. Menurutnya, hasil kajian bakal diumumkan dalam waktu dekat. Bawaslu, katanya, memiliki waktu 7 hari untuk menyimpulkan hasil kajian tersebut.

Baca juga: Bawaslu Dorong Pemko Pematang Siantar Tertibkan Alat Peraga Kampanye

"Tunggu (hasilnya) ya, Senin, Selasa, Rabu," terangnya.

Menurut Bagja, pihaknya mengusahakan dapat menyimpulkan kajian itu pada Senin (11/9) sampai Rabu (13/9).

Baca juga: Pengusaha di Jateng Puji Kinerja Ganjar Ciptakan Iklim Usaha yang Kondusif

Sosok Ganjar muncul dalam tayangan azan yang disiarkan televisi swasta milik Hary Tanoesoedibjo. Hary diketahui merupakan pemilik MNC Group sekaligus Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia atau Perindo. Pada kontestasi Pilpres 2024, Perindo menjadi salah satu partai pendukung Ganjar sebagai calon presiden.

Terpisah, Ketua Umum Ganjarian Spartan Mohamad Guntur Romli mengatakan video azan maghrib yang munculkan sosok Ganjar tidak dapat disebut sebagai permainan politik identitas, tapi ekspresi identitas keagamaan Ganjar sebagai seorang muslim.

Identitas politik, kata Romli, merupakan hal wajar dalam politik. Ia mencontohkan, praktik itu terejawantah dalam bentuk identitas sosial, agama, dan politik seseorang.

"Seorang politisi bisa menampilkan identitasnya, misalnya identitas dia sebagai orang yang beragama, orang yang religius, atau identitas kesukuannya," ujarnya. (Tri/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat