visitaaponce.com

Kapolda Kaltara Tak Diperiksa dalam Kasus Tewasnya Ajudan

Kapolda Kaltara Tak Diperiksa dalam Kasus Tewasnya Ajudan
Sebanyak 14 saksi diperiksa terkait tewasnya Brigadir Setyo Herlambang di Asrama Polda Kaltara. M(Metro TV)

MABES Polri memastikan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Adityajaya tidak diperiksa dalam kasus tewasnya ajudan Brigadir Setyo Herlambang di Asrama Polda Kaltara. Ada 14 saksi diperiksa yang dianggap mengetahui kejadian tersebut.

"Tidak (Kapolda Kaltara tidak diperiksa), sekali lagi 13 anggota Polri dan 1 Pekerja Harian Lepas (PHL). Nah, saksi ini yang ada kaitannya dengan peristiwa. Tentu mengetahui sebelum kejadian dan sesudah kejadian," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan dikutip Rabu (4/10).

Ramadhan mengatakan pihak yang tidak berhubungan tidak akan diperiksa penyidik. Menurutnya, saat ini kasus masih dalam tahap penyelidikan.

Baca juga: Pengacara Keluarga Brigadir SH Disebut Sudah Tonton Rekaman CCTV

Ramadhan menuturkan pada 26 September 2023, tim asistensi Bareskrim Polri mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Tim asistensi Bareskrim Polri berjumlah 14 orang yang terdiri dari satu ketua tim, tiga personel tim penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, enam personel dari Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis), dan empat personel dari Puslabfor Polri.

Tim tersebut datang dengan membawa alat-alat lengkap dengan metode scientific crime investigation untuk mengungkap peristiwa. Di antaranya mengolah TKP, analisa CCTV, pengambilan sidik jari, dan Puslabfor melakukan kegiatan balistik mengambil proyektil, selongsong peluru kemudian sisa-sisa peluru residu dan mengambil DNA yang ada di TKP.

Baca juga: Kapolda Kaltara Siap Diperiksa Terkait Kematian Ajudannya

Berdasarkan analisa CCTV yang ada di depan pintu masuk menuju kamar yang ada di TKP, tepatnya samping menghadap jendela tidak ada orang lain masuk ke dalam kamar tersebut baik sebelum hingga terjadinya peristiwa. Namun, hasil sidik jari yang diambil di magazin dan DNA masih dalam proses. "Nanti ini membutuhkan waktu 10-14 hari ke depan," ungkap Ramadhan.

Brigadir Setyo ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya, yang ada di rumah dinas Kapolda Kaltara pada Jumat, 22 September 2023 sekitar pukul 13.00 Wita. Di sebelahnya ditemukan senjata api milik korban.

Baca juga: 

Dugaan sementara, tewasnya Brigadir Setyo karena kelalaian saat membersihkan senjata api jenis HS-9. Namun, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya mengusut kematian Brigadir Setyo Herlambang dengan mengunakan scientific crime investigation (SCI) atau investigasi kejahatan berbasis ilmiah.

"Manfaatkan SCI yang kita miliki, sehingga kemudian hasil akhirnya betul-betul bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah," kata Kapolri saat ditemui di silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 24 September 2023.

Menyusul itu, Polri menurunkan tim asistensi dari Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri dan Bareskrim Polri. Hingga ini kasus masih terus diusut.

Berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah Brigadir Setyo, penyebab kematian yakni luka tembak di dada sebelah kiri yang menembus organ vital, yakni paru-paru dan jantung. Luka di kedua organ vital tersebut mengakibatkan pendarahan hebat. (Z-3) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat