Keluarga Minta Kepolisian Transparan Atas Kematian Ajudan Pribadi Kapolda Kaltara
KEMATIAN Brigadir Setyo Herlambang masih misteri, keluarga minta agar kasus kematian diusut tuntas dan kepolisian transparan dalam menangani meninggalnya ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Aditya Jaya tersebut.
Pemantauan Media Indonesia, Senin (25/9) suasana kediaman Sutarto, orang tua almarhum Brigadir Setyo Herlambang di Desa Sumberagung, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, masih terlihat berduka, beberapa orang terlihat datang untuk mengungkapkan berbela sungkawa atas meninggalnya almarhum.
Beberapa kerabat dan saudara termasuk Wahyu Devi Fatmasari, istri Brigadir Setyo Herlambang tidak banyak berbicara, namun raut kesedihan terlihat jelas di wajahnya ketika menyalami pelayat yang datang, bahkan sesekali mengusapkan tangan ke wajah karena air matanya tumpah, terutama ketika melihat anaknya Muhammad Fabian Aldavi duduk merenung.
Profil Birgadir Setyo Herlambang
Korban merupakan anggota Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara yang kini diperbantukan menjadi ajudan Kapolda Kaltara, Irjen Daniel Aditya Jaya. Brigpol Setyo meninggal dunia pada Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 WITA diduga akibat kelalaian saat menggunakan senjata api (senpi) jenis HS-9 dengan nomor HS178837 karena senjata itu ditemukan di sampingnya saat jenazah korban ditemukan.
Brigadir Setyo Herlambang telah dimakamkan di Pemakaman Umum Sasana Langgeng, Dusun Carangsari, Desa Sumberagung, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal Sabtu (23/9) lalu setelah dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Semarang.
Kontak terakhir dengan keluarga
Kenangan indah sosok almarhum meninggalkan kesan mendalam pada keluarga dan seluruh teman-temannya. "Almarhum merupakan sosok yang ramah dan dekat dengan kerabat di Kendal, orangnya itu selalu happy tipikal orang lapangan ya mas, dia humble (rendah hati), dia juga royal," ujar Rizky Aritonang, salah seorang kerabat Setyo Herlambang.
Komunikasi terakhir dengan Setyo Herlambang, lanjut Rizky Aritonang, terjadi pada 10 September lalu, obrolan juga biasa tentang kabar masing-masing dan pernah cerita ingin pindah ke Jawa, agar lebih dekat dengan istri dan anaknya karena sebentar lagi istrinya akan melahirkan anak kedua.
Sementara itu Sutarto, bapak Brigadir Setyo Herlambang terlihat cukup tabah menghadapi cobaan ini, ia mengatakan komunikasi terakhir dengan putranya tiga hari sebelum mendapat kabar meninggalnya almarhum Jumat (22/9).
Bahkan dalam komunikasi itu, ungkap Sutarto, kepada ibunya, Setyo bercerita kabar temannya yang meninggal tertembak KKB di Papua dan waktu itu ibunya berpesan untuk selalu hati-hati dan jangan lupa salat.
"Saya mendapat kabar meninggalnya Setyo dari mantan anggota DPRD Kendal, Dudu," tambahnya.
Mendapatkan kabar duka ini, lanjut Sutarto, hanya bisa pasrah dan hanya disebutkan karena kecelakaan, hanya permintaan keluarga agar segera dapat dipulangkan untuk dimakamkan ke desa ini.
Kakak ipar Brigpol Setyo Herlambang, Agus Dwi Jatmiko yang sejak awal terlihat mendampingi di RS Bhayangkara Semarang awalnya mendengar kabar duka itu hanya menyebutkan bahwa almarhum meninggal karena kecelakaan, namun kemudian dilakukan autopsi di rumah sakit polisi tersebut.
"Harapan keluarga cuma minta supaya transparan, dibuka sejelas-jelasnya kenapa ada kejadian seperti itu, saya kasihan sama adik saya mau melahirkan," ujar kata Agus Dwi Jatmiko.
Komunikasi terakhir adik Setyo Herlambang dengan istri, demikian Agus Dwi Jatmiko, sebelum kejadian Jumat (22/9) sekitar pukul 10.44 WIB, bahkan almarhum masih mengirim kabar lewat WhatsAp dan meminta agar istrinya makan teratur untuk menjaga kandungan.
"Waktu itu masih WA-nan dengan adik saya suruh makan yang banyak karena sedang hamil," tambahnya.
Setelah itu tidak ada komunikasi lagi, ungkap Agus Dwi Jatmiko, namun sebelum waktu Salat Jumat atau sekitar pukul 11.15 WIB, keluarga mendapat kabar dari temanya melalui sambungan telepon bahwa Setyo Herlambang meninggal akibat kecelakaan meskipun tidak tahu kecelakaan seperti apa saat itu. (Z-4)
Terkini Lainnya
HANI 2024, PJ Gubernur Riau Terima Penghargaan dari BNN
Firli Terima Rp1,3 Miliar, Kapolda Metro: Menarik, akan Dicek
Kapolda Jateng: Akan Ada Tersangka Baru Kasus Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi Bakal Jadi Irjen Kemendag
Kapolda Metro Jaya Tekankan Jajarannya Utamakan Transparasi Informasi
Kapolda Lampung Tegas tidak Boleh Ada Aksi Premanisme
Genjot Perolehan Kursi, Surya Paloh Bakar Semangat Kader Nasdem Kaltara
Pengacara Keluarga Brigadir SH Disebut Sudah Tonton Rekaman CCTV
Kapolda Kaltara Berpotensi Diperiksa Soal Kematian Ajudannya
Ajudan Kapolda Kaltara Tewas Diduga Tertembak Senjata Api
Pulihkan Ekosistem Pesisir, Sekjen KLHK bersama IKA PIMNAS Tanam Mengrove di Tana Tidung
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap