visitaaponce.com

WALI Kota Gibran Rakabuming Raka hingga Kamis (19/10) masih santer diisukan menyeberang dari PDIP ke Partai Golkar. Hal ini sebagai pintu masuk menjadi cawapres dari capres Gerindra Prabowo Subianto.

Wacana Gibran bisa menjadi cawapres menguat setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan seorang mahasiswa asal Solo agar seseorang yang pernah atau sedang menjabat kepala daerah dapat mencalonkan diri sebagai capres-cawapres meski belum berusia 40 tahun. Isu terkini rapat Pleno DPP Partai Golkar, Rabu malam (18/10), memastikan Gibran akan masuk ke partai beringin lewat jalur AMPI dan diusulkan menjadi cawapres pendamping Prabowo dari Partai Golkar. Ketetapan itu akan dibacakan pada Rapimnas Partai Golkar pada Sabtu (21/10).

Gibran seperti jengah menerima bombardir pertanyaan wartawan, baik di Balai Kota maupun kantor DPRD Solo. Berulang kali dia menyatakan jangan membuat berita yang membuat masyarakat resah.   

Baca juga: Selain Gibran, Gerindra Pertimbangkan Juga Cawapres Lain Prabowo

"Pertanyaane kok kui kui terus? saya isih ning Solo iki lho. Wis ya, aku tak ning dewan sik ya, paripurna," kata putra sulung Presiden Jokowi itu sembari masuk mobil menuju kantor DPRD dari Balai Kota Solo, Kamis (19/10).

Usai sidang paripurna di DPRD, sekali lagi Gibran masih harus melayani banyak pertanyaan wartawan, perihal pembuatan SKCK (surat keterangan catatan kepolisian). Sehari sebelumnya ia juga didesak menjawab tentang sudah meminta surat catatan tidak pernah dipidana di pengadilan.

Baca juga: Digoda Prabowo, PDIP Yakin Gibran Loyal

Sekali lagi dengan wajah frustrasi, ia mengatakan bahwa dirinya tidak mengurus perihal dua surat itu. Ketika ditanya soal SKCK, Gibran menjawab, "Aku ning kene kih lho, jangan buat berita yang membuat resah masyarakat. Wis wis yo," kata dia sambil menyuruh sopir untuk berjalan meninggalkan kantor dewan.

Sehari Sebelumnya, Gibran juga tegas membantah kepindahannya ke partai berlambang pohon beringin tersebut. "Siapa yang bilang?" katanya.

Dia mengakui selama ini yang dilakukan dengan Golkar yakni hanyalah silaturahmi. Tidak ada pembicaraan terkait dirinya yang akan berpindah partai ataupun berlabuh ke Golkar. "Komunikasi iya tetapi tidak untuk yang tadi (pindah partai)," sergah Gibran sekali lagi.

Sementara Ketua DPD Partai Golkar Kota Solo Sekar Krisnauli Tandjung mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan dari DPP Partai Golkar. Sejauh ini, ia belum mengetahui rencana kepindahan Gibran ke Golkar.    

"Kalau saya hanya menunggu saja yang menjadi keputusan dari DPP. Saya rasa kalau ada perpindahan atau penerimaan kader, mungkin akan terjadi di level pusat atau provinsi. Jadi kami hanya menunggu keputusan di tingkat atas," pungkas Sekar kepada wartawan di Solo. (Z-2)