Harmoni Kearifan Lokal dan Modernisasi Harus Jadi Bagian Upaya Menjaga Kebhinekaan
MENJAGA bumi, memupuk keberlangsungan budaya dan kearifan lokal serta menjaga harmoni pelaksanaan nilai budaya di tengah kemajuan teknologi adalah bagian dari upaya kita berbangsa dan bernegara di tengah kebhinekaan yang kita miliki.
"Dengan peran setiap anak bangsa kita harus memahami bahwa kebhinekaan adalah sebuah kekayaan yang dimiliki bangsa ini, sehingga kita harus bersama-sama juga menjaga keutuhannya dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat secara daring dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di depan para pengajar dan peserta yang sedang belajar di lembaga bisnis sosial yang berbasis utama teknologi, IBEKA (Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan) di Subang, Jawa Barat, Sabtu (9/12).
Baca juga : Ketua MPR Bamsoet: Bonus Demografi Jadi Beban Bila Hukum Tidak Ditata
Menurut Lestari, membangun kesadaran untuk bersama-sama menjaga dan merawat kebhinekaan harus dimulai dari lingkungan keluarga dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaan, musyawarah, tradisi, kearifan lokal dan menjaga keseimbangan ekologis.
Baca juga : Para Kiai dan Ulama di Karawang dan Purwakarta Gelar Halaqoh Kebangsaan
Rerie, sapaan akrab Lestari mengajak setiap anak bangsa untuk memahami kembali apa sesungguhnya sari pati dari empat konsensus kebangsaan yang dapat kita bagikan ke lingkungan kita masing-masing.
Menurut Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, bersama-sama kita harus mampu menggali dan memberi makna terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika).
Nilai-nilai tersebut, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu merupakan warisan para pendiri bangsa, yang di dalamnya juga merupakan landasan bernegara untuk menciptakan negara yang adil dan makmur seperti yang diamanatkan konstitusi kita.
Diakui Rerie, berbekal nilai-nilai kebangsaan warisan pendahulu bangsa, Indonesia memiliki modal yang luar biasa untuk mengisi kemerdekaan melalui proses pembangunan.
Namun, tambah dia, dalam pembangunan saat ini sejumlah tantangan kerap menghadang seiring berkembangnya teknologi dan sejumlah perubahan yang terjadi.
Nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, ujar Rerie, harus mampu bersanding dengan modernisasi yang memiliki dua sisi positif dan negatif.
Sehingga setiap anak bangsa, tegas dia, harus mampu mengembangkan kearifan lokal dan memaknai modernisasi dengan benar. (Z-8)
Terkini Lainnya
Makna dan Pengamalan Sila Pertama Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Peduli Generasi Muda, Pundi Adakan Talkshow Ramadan Pengarusutamaan Moderasi Beragama
Hadir di Sekolah Buddha Nalanda, Said Aqil Bicara soal Kebhinekaan yang Harmonis
Dukung Penguatan Moderasi Beragama, Menag : Keragaman Merupakan Takdir Tuhan yang Harus Diterima
Perusahaan Johnson & Johnson Terapkan Kultur Kesetaraan dan Inklusivitas
Keuskupan Bandung Rayakan Keberagaman Bersama 700 Pemuda Lintas Agama
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap