visitaaponce.com

Prabowo Akui Masih ada Kekurangan Demokrasi di Indonesia, Tapi Tetap berjalan

Prabowo Akui Masih ada Kekurangan Demokrasi di Indonesia, Tapi Tetap berjalan
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto(AFP/Yasuyoshi Chiba)

CALON Presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto memghadiri acara konsolidasi relawan Laskar Pagi (Pabowo-Gibran) yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/12).

Dalam acara yang dihadiri ribuan relawan itu, Prabowo menyampaikan pidato yang sebagian besar isinya mengenai demokrasi di Indonesia. 

Dengan menggambarkan beberapa contoh, Prabowo menyebut bahwa demokrasi di Indonesia itu ada dan berjalan.

Baca juga : Sebut Ndasmu Etik, Jubir Prabowo : 1.000 Persen Bercanda

Sebelumnya Prabowo mengatakan seharusnya semua pemimpin politik punya rasa tanggung jawab untuk menjaga kerukunan, persatuan, menjaga suasana yang baik, saling menghormati, saling memberi ruang, dan menjaga agar kita tidak menyakiti hati orang lain.

"Nenek moyang kita memberi pelajaran, yaitu kalau menjadi pemimpin ojo dumeh, jangan sombong. Ini (para hadirin) orang Jawa, di Jakarta banyak orang Jawa juga jadi mengerti. Ojo adigang, adigung, adiguno,"katanya.

Baca juga : Undang Prabowo, Kemenag Diminta tak Lakukan Kampanye Terselubung

Soal itu, Prabowo menyebut merupakan hal serius. Dirinya mengaku mendapat pelajaran dari senior-seniornya. Dimana semakin kitia tinggi, semakin sikap kita, pembicaraan kita semakin berpengaruh ke bawah.

Indonesia, lanjutnya negara yang besar, sama dengan 28 negara di Eropa. Indonesia punya luas wilayah sama dengan Eropa. Mereka 28 negara, Indonesia 1. Jadi menurutnya tidak mudah, pasti banyak kekurangan, pasti banyak yang tidak puas.

"Apakah demokrasi kita sudah hebat. Pasti ada kekurangan. Tapi kita harus mengakui demokrasi kita, walaupun banyak kekurangan, tidak puas. Tapi kita punya demokrasi yang berjalan,"kata Prabowo.

Dia mencontohkan sudah banyak bupati, wali kota ,bisa diganti. Sudah berapa presiden turun dengan baik.

Presiden-presiden yang dituduh diktator, bahkan Bung Karno pun turun oleh MPRS. Menurutnya Bung Karno turun dengan baik, padahal bisa, kalau saja mau bertahan. Kemudian Soeharto juga turun dengan baik.

"Semua presiden kita turun dengan baik, mau mengadakan pergantian. Kita punya demokrasi walaupun tidak sempurna, tapi demokrasi berjalan. Kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin saya berdiri di podium ini,"ungkapnya.

Kemudian, dia mengatakan kemungkinan adanya yang bermain-main dalam jalannya demokrasi ini. Bahkan dia menganalogikan saat bermain sepak bola di kampung saja ada yang bermain curang.

"Apakah ada orang-orang yang ingin main-main ? Ya ada lah. Kita main sepak bola di kampung aja ada yang mau curang. Wasit dikejar-kejar,"katanya.

Namun demikian, lanjutnya, kita harus membedakan apakah mau bermain sepak bola tingkat RW atau mau tingkat dunia.

Jika tingkat dunia, bermainlah dengan baik, bermain dengan bersih dan tidak ada kecurangan.

"Saya minta kalau saudara sungguh-sungguh mendukung saya. Marilah kita lanjutkan kampanye dengan baik, santun, dewasa. Dengan tidak maki-maki, tidak menghasut. Kalau dihasut tenang saja. Dan saya lihat dalam UU Dasar tidak ada larangan untuk joget,”pungkas Prabowo.

Laskar Pagi atau Relawan Kopi Pagi adalah organisasi relawan yang dibina Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) dan dipimpin oleh Hasan Nasbi yang sebelumnya sukses menjadikan Jokowi Presiden. Relawan ini telah melakukan berbagai kegiatan, mulai dari kanvasing door to door di beberapa wilayah, hingga acara-acara yang menyasar komunitas-komunitas.(Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat