visitaaponce.com

Bawaslu Diminta Jangan Ragu Selidiki Dugaan Politik Uang Gus Miftah

Bawaslu Diminta Jangan Ragu Selidiki Dugaan Politik Uang Gus Miftah
Prabowo Subianto (kanan) didampingi pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Gus Miftah (kiri), 8 September 2023.(Antara/Hendra Nurdiyansyah)

PRAKTIK bagi-bagi uang yang dilakukan oleh penceramah Maulana Miftah Habiburrahman atau Gus Miftah di Pamekasan Jawa Timur diduga merupakan praktik politik uang. Dugaan itu muncul lantaran Gus Miftah selama ini kerap menyuarakan dukungannya pada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Anggota Fraksi PKB Luqman Hakim menegaskan praktik tersebut harus dikritisi dan sikap Bawaslu Pamekasan dengan menyelidiki peristiwa tersebut patut diapresiasi.

"Saya memberi apresiasi dan dukungan sepenuhnya kepada Bawaslu RI yang proaktif tidak menunggu laporan formal dari masyarakat, melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap kegiatan bagi-bagi uang yang dilakukan penceramah Miftah Maulana Habiburrahman dan meminta agar masalah ini menjadi prioritas utama bagi Bawaslu RI untuk dituntaskan secepatnya," ujarnya, Selasa, (2/1).

Baca juga: Bawaslu Diminta Periksa Gus Miftah

Dalam keterangan resminya Luqman mendorong Bawaslu untuk tidak takut mengusut masalah ini, meskipun harus memanggil dan memeriksa figur publik penceramah agama tersebut.

Menuntaskan masalah ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kepercayaan publik bahwa pemilu 2024 akan berjalan jujur, adil dan bermartabat.

"Dengan sikap tegas Bawaslu yang menindak tegas pelanggaran-pelanggaran pemilu, siapapun pelakunya. Rakyat pasti berbaris bersama Bawaslu," ujarnya.

Baca juga: Viral Video Gus Miftah Bagi-Bagi Uang di Pamekasan, Ini Penjelasan Sang Dai

Dia menekankan apabila nantinya peristiwa ini terbukti melanggar aturan pemilu, maka harus diberikan sanksi tegas dan keras. Menurutnya tindakan mempengaruhi pemilih dengan membagi-bagi uang agar memilih capres-cawapres adalah pelanggaran serius terhadap aturan kampanye, menghina akal sehat dan harga diri rakyat dan bertentangan dengan hukum islam.

"Kepada saudara Miftah Maulana Habiburrahman, saya harap belajar bersikap lebih bijaksana dalam berupaya mendukung capres pujaannya. Kenapa? Karena Saudara Miftah selama ini berselancar dalam dunia dakwah Islam, maka sangat penting menjaga diri agar tidak mencoreng citra para penceramah agama, selain tentu harus selalu menimbang agar dijauhkan dari potensi memberi pengaruh buruk pada pikiran dan mental umat," tegasnya.

Kepada semua pihak yang berkampanye menggalang dukungan bagi capres-cawapres, dia berharap selalu berpedoman terhadap aturan pemilu dan tidak melakukan politik identitas demi menjaga kualitas pemilu sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat.

"Pemilu yang berkualitas dan terpercaya harus bisa kita wujudkan, agar nanti kekuasaan hasil pemilu 2024 memiliki legitimasi kuat dari rakyat pemilik kedaulatan," tukasnya.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat