visitaaponce.com

Survei Pemuda ICMI Ada Ancaman Disintegrasi jika Pemilu Curang

Survei Pemuda ICMI: Ada Ancaman Disintegrasi jika Pemilu Curang
Diskusi publik bertema Pemilu Curang dan Ancaman Disintegrasi Bangsa, Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (7/1/2024) malam.(Dokpri.)

MAJELIS Pengurus Pusat Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (MPP Pemuda ICMI) menggelar survei terkait pemilu. Hasilnya, sebanyak 85,2% dari total responden yang diminta tanggapannya menyebutkan bahwa ada ancaman disintegrasi bangsa jika saja pemilu berlangsung curang, tidak adil, dan tidak transparan. 

"Pemilu yang curang ialah bentuk pengkhianatan terhadap negara dan konstitusi," ungkap Prof Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), dalam diskusi publik bertema Pemilu Curang dan Ancaman Disintegrasi Bangsa. MPW Pemuda ICMI Provinsi Riau menggelar diskusi itu sebagai bentuk tanggapan atas hasil survei MPP Pemuda ICMI di Dhapu Ava Koffie, Kota Pekanbaru, Minggu (7/1/2024) malam. 

Peserta diskusi dihadiri berbagai kalangan aktivis mahasiswa, BEM, civil society, tokoh masyarakat, intelektual, dan pemerhati sosial. Suasana forum semakin hangat lantaran paparan tim survei itu menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Pulau Sumatra tidak memiliki kepercayaan kepada pemerintah dan penyelenggara pemilu. Mereka menduga pemilu yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 tidak dapat terhindar dari kecurangan. 

Baca juga: Harun Masiku Dikabarkan Meninggal, KPK Minta Bukti Autentik

Tokoh masyarakat Riau yang juga mantan anggota DPRD Provinsi Riau dua periode, Chaidir, mengharapkan bahwa elemen negara seperti tentara, polisi, dan ASN harus memastikan pemilu berlangsung dengan jujur. "Ini penting sebab kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia jauh lebih penting di atas semua kepentingan," kata Chaidir. Menurut dia, penyelenggara negara diharapkan bersikap netral dalam menjaga wibawa dan integritas pemilu demi kelangsungan kehidupan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Di tempat yang sama, perwakilan dari Bawaslu Provinsi Riau Amirudin Sijaya mengaku terkejut dengan hasil survei. Menurut dia, hal yang wajar jika sebagian masyarakat saat ini tidak percaya terhadap penyelenggaraan pemilu. Mereka ragu terhadap independensi lembaga penyelenggara pemilu.

"Kami berharap semua stakeholders pemilu bisa berkomitmen untuk penyelenggaraan pemilu yang bersih, adil, dan jujur," katanya. "Dengan demikian, pemilu bisa melahirkan pemimpin yang legitimatif benar-benar dipercaya oleh masyarakat," imbuhnya.

Baca juga: Ini Alasan Grace dan Elite PSI Hampiri Moderator Debat saat Jeda Iklan

Soalnya, lanjut dia, pemilu ialah instrumen satu-satunya dalam negara demokrasi untuk menghasilkan pemerintahan yang berkualitas mewakili harapan rakyat. "Jangan sampai pemilu dirusak oleh kepentingan segelintir orang yang memiliki tujuan pragmatis dengan menggadaikan kepentingan serta tujuan negara dan bangsa yang sangat besar," ujarnya. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat