Banyak Menteri jadi Tim Sukses Capres, Program Pemerintah Semakin Dipolitisasi
![Banyak Menteri jadi Tim Sukses Capres, Program Pemerintah Semakin Dipolitisasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/15c8a4c729781e53a8cb8ede8589a317.jpg)
MENJELANG hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024, beberapa pegiat pemilu menilai program pemerintah semakin kentara untuk dipolitisasi. Ini diperparah dengan banyaknya jumlah menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo yang masuk dalam tim pemenangan calon presiden-calon wakil presiden tertentu.
Dugaan politisasi itu paling anyar dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang saat ini menjadi capres nomor urut 2. Ia hadir dalam Seminar Nasional terkait Giant Sea Wall pada Rabu (10/1). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bahkan menyebut seminar itu digagas oleh Prabowo.
Dalam kontestasi Pilpres 2024, Partai Golkar menjadi salah satu partai pengusung Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan capres-cawapres. Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati menilai aturan bagi para menteri dalam Pemilu 2024 memang sangat longgar.
Baca juga : Prabowo-Gibran akan Perkuat Swasta Dalam Pembangunan Ekonomi
Baginya, potensi politisasi anggaran negara memang sangat rawan dan mendegradasi kualitas proses penyelenggaraan pemilu yang sedang berlangsung. Apalagi, banyak menteri dalam kabinet yang sulit memosisikan diri karena beririsan sebagai tim pemenangan capres-cawapres.
"Para menteri tentu akan menggunakan kuasanya untuk secara sengaja menunggangi kepentingan politik sehingga saat ini nyaris semua program kementrian sangat jelas dan terang benderang untuk kemenangan kandidat," ujarnya kepada Media Indonesia.
Baca juga : KPU Anggap Bawaslu Kurang Detail Lakukan Pengawasan Logistik
Neni berpendapat, para menteri yang terlibat dalam kontestasi Pilpres 2024 akan terus berkoordinasi untuk menggunakan instrumen negara dalam meraih kemenangan. Itu dilakukan dengan mengadakan acara yang tidak ada kaitannya sedikit pun dengan jabatan menteri dan dinilai dipaksakan.
"Sudah sangat terlihat jelas sih politisasi anggaran dan bantuan kementrian itu dengan terang benderang," tandasnya.
Selain kegiatan Seminar Nasional terkait Giant Sea Wall, politisasi anggaran negara patut diduga juga terjadi lewat iklan Kementerian Pertahanan yang dimuat dalam salah satu harian nasional satu hari setelah debat capres digelar pada Minggu (7/1). Iklan advetorial satu halaman itu memuat prestasi Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo.
Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati, sebuah kementerian memang lumrah saja memuat iklan advetorial di media massa. Kendati demikian, iklan Kemenhan sehari setelah debat capres terakhir dinilai politis, terlebih kementerian tersebut dipimpin seorang capres.
"Ada potensi abuse of state resources kalau digunakan untuk kepentingan elektoral. Sehingga sebaiknya dibuka saja secara transparan mekanisme mengajukam advertorialnya," tandas Khoirunnisa. (Z-5)
Terkini Lainnya
New York Times Sebut Joe Biden Perlu Mundur dari Pemilu AS 2024
Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres, Ini Antisipasi Pemprov Jateng
Jelang Pilkada, Rakyat Diminta Sadar dari Hipnotis Politik Populisme ‘ala Jokowi’
Pengamat : Pencalonan Anies di Pilgub DKI Berkaitan dengan Pilpres 2029
Tingginya Partisipasi Pemilih tidak Berbanding dengan Kualitas Demokrasi
Menafsir Politik sebagai Muamalah Duniawiah
Harga Jatuh, Jokowi Pimpin Rapat Naikkan Budidaya Kratom
Jokowi Pertajam Konflik Bila Reshuffle Menteri dari PDIP
Siap Bertarung di Trenggalek, Inilah 15 Finalis POI 2024
PAN Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Gerindra Berencana Ubah Aturan Jumlah Menteri Sebelum Pelantikan Prabowo
Zulhas Ogah Komentar soal PAN Setor Nama Menteri ke Prabowo
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap