visitaaponce.com

Pengamat Sebut Pendirian Surya Paloh untuk Oposisi Pemerintah Cukup Kuat

Pengamat Sebut Pendirian Surya Paloh untuk Oposisi Pemerintah Cukup Kuat
Ketum Partai NasDem Surya Paloh menggunakan hak pilihnya di TPS 08 Kompleks Antam 4, Grogol Utara, Jakarta, Rabu (14/2/2024).(MI/Adam Dwi)

WATAK dan pendirian Surya Paloh sebagai pimpinan dari Partai NasDem cukup kuat untuk mengambil posisi melawan rezim Joko Widodo. Pimpinan PKB dan PKS juga masih cukup solid untuk berada di koalisi perubahan. 

Pakar politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor mengatakan itu. Firman mengatakan NasDem, PKB, dan PKS terlihat masih dalam gerbong yang sama, yakni mengambil posisi untuk beroposisi seperti PDI Perjuangan.

"Berbeda dengan oposisi di masa pemerintahan sebelumnya, setelah pemilu memang masih menyisakan beberapa partai. Namun, partai yang tersisa tidak diikat dengan komitmen tentang suatu sisi yang clear. Lalu partai-partai itu tidak kuat soliditasnya, akhirnya terpecah dan mudah diintervensi oleh negara," jelas Firman kepada Media Indonesia, Rabu (21/2).

Baca juga : Deklarasi Anies-Muhaimin, Selamat Tinggal Cebong dan Kampret 

"Kalau melihat komitmen Pak Surya dengan NasDem sangat kuat untuk melawan Jokowi dengan artian tidak menerima begitu saja keinginan Jokowi untuk dua capres saat itu. Saya kira PKS juga berpeluang jadi oposisi yang baik. Sementara PKB, Cak Imin (Muhaimin Iskandar) masih loyal dengan Anies Baswedan, sehingga tidak mudah meninggalkan begitu saja. Namun, tetap kita lihat perkembangan ke depan. Kuncinya kalau partai itu masih solid di level pimpinan, komitmen untuk jadi oposisi bisa saja terjadi," tambahnya.

Firman juga turut menganalisis makna dari pemanggilan Surya Paloh ke Istana bukan berkaitan dengan negosiasi untuk bergabung bersama koalisi Prabowo-Gibran. Menurut Firman, pemanggilan itu hanya untuk membangun komunikasi kembali antara Presiden Joko Widodo dengan Surya Paloh.

"Pasti jawabannya tidaklah (untuk merapat). Belum setidaknya ya. Too soon untuk mengarah ke sana. Saya kira itu lebih kepada cooling down dan membangun komunikasi, jembatan komunikasi dari pihak-pihak yang berseberangan sepanjang kampanye dan pemilu," pungkasnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat