visitaaponce.com

Ketua KPU Jawab Tudingan Soal Sewa Private Jet Hingga Dugem

Ketua KPU Jawab Tudingan Soal Sewa Private Jet Hingga Dugem
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari (kanan) didampingi anggota KPU Idham Holik hadir dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI, Rabu (15/5)(MI/Susanto. )

KETUA Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari merespons soal tudingan adanya anggota KPU RI yang sewa private jet hingga dugem di tengah tahapan Pemilu 2024.

“Kalau pesawat kan pesawat sewaan untuk monitoring logistik. Pengadaan logistik kita cuma 75 hari loh dan yang bertanggungjawab KPU, kalau logistik gagal 14 Februari gagal siapa yang dimintai tanggungjawab?,” ucap Hasyim, Kamis (16/5).

Hasyim mengeklaim bahwa penggunaan private jet untuk keperluan KPU dalam melaksanakan tugasnya.

Baca juga : Permintaan Legalisasi Politik Uang oleh Anggota DPR Dinilai Absurd

“Memang untuk memastikan surat suara terutama surat suara formulir terkirim tepat waktu,” tuturnya.

Hasyim menuturkan sewa jet khusus bukan untuk pengadaan, melainkan untuk kelancaran pemilu. Namun, Hasyim tak bisa membeberkan berapa jumlah jet yang disewa oleh KPU.

“Detailnya saya nggak tahu ya. Saya nggak tahu kan itu untuk kemana-mana seluruh Indonesia,” ungkap Hasyim.

Baca juga : Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari Disanksi Peringatan Keras Buntut Tak Loloskan Irman Gusman

“Tahu gak teman teman pengadaan logistik cuma 75 hari siapa yang nggak spot jantung. Kalau gagal siapa yang dituduh gagal,” ujarnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar, Riswan Tony menyebut gaya hidup pejabat KPU layaknya tokoh fiksi Don Juan yang suka foya-foya.

Hal itu diungkapkan Riswan dalam rapat evaluasi bersama Kemendagri, KPU, Bawaslu, DKPP, Rabu (15/5).

Baca juga : KPU Akan Langsung Tetapkan Hasil Pemilu 2024 Setelah Rekap Nasional Selesai

Awalnya, Riswan mengkritisi anggaran triliunan dan masa kerja KPU yang menurutnya tidak efektif. Hal itu lantaran adanya Pemilu serempak, masa kerja efektif KPU kurang lebih hanya 1-2 tahun saja.

“Selama empat tahun ini ngapain aja mereka, coba bayangkan itu empat tahun dengan anggaran yang ada sering bolak balik Jakarta belum lagi yang mengatakan pusat sering ada rapat sana rapat sini,” ujar Riswan.

“Bukan apa-apa, kaget ini, punya uang Rp 56 triliun kaget, akibatnya, ada yang kaya Don Juan, nyewa privat jet, belum lagi dugemnya,” tambah Riswan. (Ykb/P-5)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat