Kebocoran Data PDN Dianggap Pintu Bencana Nasional Keamanan Siber
![Kebocoran Data PDN Dianggap Pintu Bencana Nasional Keamanan Siber](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/30609892d2d9ef15f56076383599deb0.png)
KEBOCORAN data akibat serangan ransomware ke PDN menjadi pintu menuju ”bencana” nasional bidang siber. Data yang bocor bisa dimanfaatkan pihak berkepentingan, termasuk negara lain. Pemulihan data dan sistem yang memakan waktu lebih dari satu hari menunjukkan tidak tersedianya data cadangan.
"Lantas, apa yang sebenarnya terjadi sehingga PDN yang sudah lebih dari sepekan lumpuh belum juga pulih?," kata Ketua Umum Kohati PB HMI, Sri Meisista, Minggu (30/6), kepada wartawan.
Sepekan sudah sejak serangan siber terhadap Pusat Data Nasional (PDN) terjadi. BSSN serta Kemenkominfo masih berupaya mengidentifikasi asal serangan.
Baca juga : PDNS Diserang Ransomware, Jokowi Panggil Menkomifo dan Kepala BSSN
Mereka juga masih menelusuri sejauh mana dampak yang terjadi pada data lebih dari 200 instansi pemerintah yang ada dalam sistem tersebut.
Sri mengatakan belum ada titik terang, baik terkait pemulihan sistem secara keseluruhan maupun pihak yang bakal bertanggung jawab atas kerugian negara. Lemahnya Sistem Security kita dan minimnya Manajemen pengelolaan data yang ada di Indonesia menjadi peluang bagi Hacker untuk menyalahgunakan data masyarakat Indonesia.
"Bahwa Menkominfo Budi Arie dan Kepala BSSN Hinsa Siburian dianggap gagal dalam memberikan pelayanannya serta perlindungan data masyarakat, harusnya para pejabat tinggi khususnya yang bergerak di bidang digital dan security perlu memahami sejarah atau kejadian yang pernah terjadi tentang Cyber Security yang di Indonesia pada tahun 2021 dengan catatan sebanyak 239,74 juta serangan siber," ujarnya.
World Economic Forum (WEF) menjelaskan bahwa masalah cybersecurity sudah menjadi masalah besar di hari ini. Kejahatan cyber tidak saja menyebabkan kerugian secara ekonomi dengan nominal yang tidak sedikit, tapi juga membahayakan keamanan dan pertahanan negara. Data-data rahasia negara menjadi semakin rentan diretas dan diperjualbelikan di pasar gelap, bahkan fasilitas serta utilitas publik yang dikelola oleh negara untuk kepentingan umum bisa dibajak melalui jalur siber. (Z-8)
Terkini Lainnya
PDNS Diserang, Kemendikbudristek Jamin Data Penerima KIP Kuliah Aman
Kemenpan RB Selamat dari Serangan Ransomware karena belum Unggah Data ke PDNS
Ini Cara Agar Anda Terhindar dari Ransomware
Usai Ratas Menkominfo dan Kepala BSSN Menghindar dari Wartawan, Ada Apa?
PDNS Diserang Ransomware, Jokowi Panggil Menkomifo dan Kepala BSSN
Tips untu Pelaku Bisnis Agar Terhindar dari Serangan Ransomware
18 Layanan Publik Terdampak Serangan Siber PDNS 2 Diprediksi Pulih Akhir Juni
Pemerintah Targetkan 18 Layanan Publik Terdampak PDNS 2 Pulih Akhir Juni
Sepekan PDNS Diretas, Masih ada 282 Instansi Layanan Publik Belum Pulih
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap