visitaaponce.com

Nyantri dan Belajar Kaligrafi

Nyantri dan Belajar Kaligrafi
Para santri mengikuti ngaji pasaran Ramadan di Pesantren Seni dan Kaligrafi Alquran Modern di Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kudus.(MI/Jamaah)

MENGISI waktu di bulan suci Ramadan, puluhan santri dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti program pasaran Ramadan di Pesantren Seni dan Kaligrafi Alquran (PSKQ) Modern di Desa Undaan Lor, Kabupaten Kudus. Selain mempelajari ilmu agama, di pesantren ini mereka juga fokus mempelajari ilmu kaligrafi Alquran.

Untuk tahun ini lebih dari 40 santri dari berbagai daerah mengikuti program pasaran Ramadan selama 1-25 Ramadan dan mendapat materi mengaji, kaligrafi, dan asrama secara gratis.

"Santri saat ini sekitar 40, ada dari perwakilan kampus seperti, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, ada perwakilan dari Magelang, dan selebihnya dari pesantren swasta ada dari Madura, Jambi, Riau, hingga Kalimantan juga datang di pasaran Ramadan," kata Muhammad Assiry, pengasuh PSKQ Modern kepada Media Indonesia.

Dalam mengikuti pasaran Ramadan, santri harus bisa memaksimalkan waktu istirahat. Pasalnya, dalam keseharian mereka melakukan kegiatan full mengaji, kaligrafi, melukis, dan belajar multimedia, hingga belajar entrepreneurship. Materi kaligrafi kurang lebih sebanyak 70%.

"Kegiatan di PSKQ Modern Kudus ini penggabungan antara seni kaligrafi, teknoprenuer, dan kajian keislaman. Kita kolaborasi sedemikian rupa untuk para santri," terang Assiry.

Selama program pasaran Ramadan sejak 2015 hingga sekarang hampir seribu santri menjadi lulusan PSKQ Modern. Selama pandemi covid-19, jumlah peserta mengaji sejak 3 tahun terakhir dibatasi sekitar 50 santri.

baik santri dari kalangan ekonomi lemah maupun berada dari daerah mana pun bisa mengikuti kegiatan ini karena selain gratis para santri dijamin mendapatkan banyak ilmu dan wawasan ilmu kesenian dan entrepreneurship hingga tuntas.

"Tujuan kami santri mandiri berdikari dan berdaya. Agar tidak merepotkan orang lain, syukur-syukur lulusan PSKQ Modern bisa menciptakan lapangan pekerjaan nantinya," harapnya.

Ihwan Suhadi, santri asal Jambi, mengaku ingin belajar seni kaligrafi di PSKQ Modern Kudus. Pasalnya, banyak lulusannya dan karya pengasuhnya sangat bagus.

"Saya memang mengidolakan ustaz Assiry. Saya kagum dengan karya-karya beliau yang ada dan bisa terjual hingga miliaran rupiah," ucap Ihwan.

Alasan lain memilih belajar kaligrafi karena dengan seni Alquran juga sekaligus melakukan syiar Agama Islam ke masyarakat luas.

Sementara itu, santri putri asal Bandung, Tarilisma Apriyanti menuturkan, jika sejak berada di pondok, ia sudah tertarik dengan ilmu kaligrafi. Baik menurut rekan maupun pengasuh pondok, ia dinilai memiliki bakat di bidang seni, untuk itu pengasuh pondoknya di Bandung merekomendasikan dirinya untuk menggali bakat mengikuti program pasaran Ramadan di PSKQ Modern Kudus.

Rencananya, dari program ngaji pasaran Ramadan akan dilakukan pameran serta demo kaligrafi kepada masyarakat di Kudus. Sementara itu, karya kaligrafi Muhamamd Assiry sudah dikenal oleh para pencinta kaligrafi di Tanah Air hingga mancanegara. (Jamaah/H-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat