visitaaponce.com

Imsak sesuai Sunah Rasul bukan Bidah

Imsak sesuai Sunah Rasul bukan Bidah 
Ilustrasi terbit fajar.(Antara/Indrayadi TH.)

WAKTU imsak yang kita pakai dalam bulan Ramadan hanya isyarat akan segera berakhirnya waktu sahur. Ini menjadi informasi yang menandakan sisa waktu yang mendekati azan subuh sebagai tanda mulai berpuasa. Namun ada pendapat bahwa imsak sebelum azan subuh merupakan bidah atau tidak ada ajarannya dalam agama Islam.

Betul, batas akhir waktu sahur bukanlah imsak, melainkan terbitnya fajar atau azan subuh. Namun, mengakhiri sahur sebelum mendekati waktu fajar tergolong perkara yang dianjurkan. Ini berarti imsak hukumnya sunah bukan wajib apalagi bidah seperti yang disampaikan sejumlah kalangan.

Imsak sebelum azan subuh dicontohkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dia berkata:

عن زيد بن ثايبي رضي الله عنه قال : تسحرنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم، ثم قمنا إلى الصلاة، قلت : كم كان قدر ما بينهما، قال : خمسين آية.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk shalat, lalu beliau mengerjakan salat. Kami bertanya kepada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan salat subuh. Anas menjawab, "Sekitar seseorang membaca 50 ayat (Al-Qur’an)." (HR Bukhari Nomor 1.134 dan Muslim Nomor 1.097).

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan:

وفيه الحث على تأخير السحور إلى قبيل الفجر.

Dalam hadis ini terdapat anjuran agar mengakhirkan sahur sebelum datang fajar. (Syarah Shahih Muslim Jilid 4 Halaman 180).

Imam Ad-Dasuqi rahimahullah mengatakan:

فقد ورد أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يؤخره بحيث يكون ما بين فراغه منه وبين الفجر قدر ما يقرأ القارئ خمسين آية

Sungguh telah diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengakhirkan sahur yang diperkirakan antara selesai sahur dengan waktu fajar yaitu pembacaan 50 ayat. (Hasyihah Ad-Dasuki Jilid 5 Halaman 78).

Syaikh Hasanain Makhluf rahimahullah mengatakan:

ﻭﻣﻦ ﻫﺬا ﻳﻌﻠﻢ ﺃﻥ اﻹﻣﺴﺎﻙ ﻻ ﻳﺠﺐ ﺇﻻ ﻗﺒﻞ اﻟﻄﻠﻮﻉ، ﻭﺃﻥ اﻟﻤﺴﺘﺤﺐ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻴﻨﻪ ﻭﺑﻴﻦ اﻟﻄﻠﻮﻉ ﻗﺪﺭ ﻗﺮاءﺓ ﺧﻤﺴﻴﻦ ﺁﻳﺔ ﻭﻳﻘﺪﺭ ﺫﻟﻚ ﺯﻣﻨﺎ ﺑﻌﺸﺮ ﺩﻗﺎﺋﻖ ﺗﻘﺮﻳﺒﺎ

Oleh sebab itu yang diketahui yaitu imsak tidaklah wajib kecuali fajar telah terbit. Hanya dianjurkan antara akhir sahur dan terbit fajar terdapat jeda perkiraan membaca 50 ayat. Hal tersebut diperkirakan waktunya kurang lebih selama 10 menit. (Fatawa Al-Islamiyah Min Dar Al-Ifta' Al-Mishriyah Jilid 1 Halaman 104)

Baca juga: Umat Islam Diprediksi Puasa Ramadan Dua Kali Setahun, Kapan?

Imam Asy-Syafii rahimahullah mengatakan:

واستحب التأني بالسحور ما لم يكن في وقت مقارب يخاف أن يكون الفجر طلع فإني أحب قطعه في ذلك الوقت

Dan aku menganjurkan agar tidak tergesa-gesa dalam bersahur selagi tidak sampai pada waktu yang mendekati (fajar) karena dikhawatirkan fajar akan tiba-tiba datang. Karena itulah aku lebih menyukai berhenti sahur pada waktu itu. (Al-'Umm Jilid 2 Halaman 105)

Imam Al-Mawardi rahimahullah mengatakan:

وزمان الصيام من طلوع الفجر الثاني إلى غروب الشمس، لكن عليه تقديم الأمساك يسيرا قبل طلوع الفجر

Waktu puasa memang dimulai dari terbitnya fajar hingga tenggelam matahari. Namun hendaknya sedikit mendahulukan untuk imsak sebelum terbitnya fajar (waktu subuh). (Al-Iqna' Fil Fiqh Asy-Syafi'i Halaman 74)

(OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat