visitaaponce.com

Puisi-puisi Octavianus Masheka

Puisi-puisi Octavianus Masheka
(Ilustrasi: Abas Alibasyah)

Selamat Pagi 

Selamat pagi Indonesia! 
aku sedang sarapan 
habis ini mandi 
setelah itu berkemas menuju hatimu 

Selamat pagi Nusantara 
aku memang ada harapan 
usai ini sepi 
setelah itu bergegas menuju humamu 

TIM, 2023 


Tubuh Para Pekerja Tubuh Merah Putih 
: hari buruh sedunia 

Tubuh para pekerja 
tubuh Merah Putih 
tubuh risau 
tubuh lelah 
tubuh marah 
tubuh tangis 
tubuh berontak dalam sunyi 
bila protes pemutusan hubungan kerja terjadi 
akibatnya anak bini tak makan lagi 
tubuh diam dan patuh adalah solusi keluarga tak mati 

Tubuh para pekerja 
tubuh Merah Putih 
tubuh keadilan sosial 
belum terbukti 
si kaya makin pongah 
si miskin gigit jari 

Padamu negeri 
kami bertanya 
siapa bertanggung jawab untuk semua ini? 

Tangerang, 1 Mei 2021 


Sepi XIX 

Seperti Isa pada masanya 
aku ingin jadi penjala 
melempar jala kebaikan pada langit dan bumi 

Seperti Muhammad pada masanya 
memberi makan yahudi tua dan buta 
walau dicaci maki tetap menyuap kasih sayang 
aku ingin mengikutimu 

Seperti Sidharta Gautama 
hidup dalam tapa sepi mencari jati diri pada masanya 
aku ingin melakukan itu 

"Hidup hanya sementara 
bekal apa kita bawa!" 

Sepi 
assalamualaikum 
salom 
om swastiastu 
bawa aku masuk dalam rumahmu selamanya 

Tangerang, 17 Juli 2021 


Sepi XXV 

Sepi, sayang saat ini 
diamlah di dalam waktu 
jangan menggelinjang, genit 
Merah Putih itu masih berduka 

Tangerang, 20 Januari 2022 

 

Seperti Sidharta Gautama, hidup dalam tapa sepi mencari jati diri pada masanya dan aku pun ingin melakukan itu. 

 

Siapa 30 September Indonesia 

Hari ini 30 September, Indonesia
bendera Merah Putih setengah tiang, berkibar 
sejenak mengheningkan cipta untukmu 
tubuh tinggal rangka jadi saksi peristiwa 55 tahun yang lalu 

Siapa membunuh siapa 
siapa menyuruh siapa 
siapa mengorbankan siapa 
siapa menguntungkan siapa 
siapa? 

Hari ini 30 September, Indonesia 
pahit getir kisah hidupmu 
harus diungkap 

Siapa mengaburkan sejarah siapa 
siapa memutarbalikkan fakta siapa 
siapa memainkan peran siapa 
siapa berambisi siapa 
siapa? 

Lima puluh lima tahun yang lalu 
mayat bergelimpangan dimana-mana 
siapa menuduh siapa 
siapa? 

Kepada pelaku masa lalu 
sejarah akan berulang dengan kemasan yang berbeda kepadamu 
Tuhan tidak tidur! 

Tulis apa adanya 
bukan untuk kepentingan 
siapa 

Hari ini 30 September, Indonesia 
kau sayangku 
kau cintaku 
doa tulus untukmu: 
Merah Putih kan, sejarahmu! 

Tangerang, 30 September 2020 


Baca juga: Sajak-sajak Didik Wahyudi 
Baca juga: Sajak-sajak Osip Mandelstam 
Baca juga: Sajak Kofe, Ruang Puisi di Media Indonesia

 

 

 


Octavianus Masheka, penyair dan pendiri Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), lahir di Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, 27 Maret 1965. Buku kumpulan puisinya Dendang Rindu diterbitkan pada 1985 oleh Taman Budaya Padang, Sumatra Barat. Puisi-puisi di sini dipublikasikan atas persetujuan penulis. Sehari-hari menjalani profesi sebagai sutradara film televisi dan mengorganisir beberapa kegiatan kesenian di Jakarta. Ilustrasi header: Abas Alibasyah (1928-2016), Topeng, cat minyak pada kanvas, 70 x 175 cm, 1963. Koleksi Galeri Nasional Indonesia. (SK-1) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iwan Jaconiah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat