visitaaponce.com

Rashford Minta Maaf karena Gagal Penalti di Final Piala Eropa

Rashford Minta Maaf karena Gagal Penalti di Final Piala Eropa
Penyerang timnas Inggris Marcus Rashford bereaksi usai gagal mengeksekusi penalti di laga final Piala Eropa 2020.(AFP/Frank Augstein)

STRIKER timnas Inggris Marcus Rashford, Senin (12/7), meminta maaf atas kegagalan menendang penalti saat the Three Lions kalah dalam adu penalti di final Piala Eropa 2020 melawan Italia di Wembley.

Meski begitu, penyerang Manchester United itu menegaskan, "Tidak akan pernah meminta maaf karena siapa saya," setelah dia menjadi salah satu dari tiga pemain Inggrisyang dilecehkan secara rasis.

Rashford, yang bersama Jadon Sancho dan Bukayo Saka, diturunkan sebagai pemain pengganti dan semuanya gagal mengeksekusi tendangan penalti saat kalah adu penalti 3-2, menjadi sasaran kemarahan di media sosial.

Baca juga: Southgate Kecam Perilaku Rasis yang Diterima Pemainnya

Sebuah mural di kota asal Rashford di Withington dirusak yang lalu ditimpa dengan pesan-pesan dukungan untuk penyerang timnas Inggris itu.

Pelecehan rasis itu mendorong penyelidikan polisi dan kecaman luas dari kapten dan manajer Inggris, keluarga kerajaan, para pemimpin agama, dan politisi.

"Saya seharian bisa menerima kritik atas penampilan saya, penalti saya tidak cukup baik, seharusnya masuk, tetapi saya tidak akan pernah
meminta maaf atas siapa saya dan dari mana saya berasal," tulis striker berusia 23 tahun itu di Twitter.

"Saya tidak merasakan momen yang lebih membanggakan daripada mengenakan tiga singa di dada saya dan menyaksikan keluarga saya
menyemangati saya di antara puluhan ribu orang," lanjutnya.

Rashford, yang mengambil penalti ketiga Inggris setelah kapten Harry Kane dan bek Harry Maguire yang sukses mencetak gol, mengambil ancang-ancang dan meskipun sukses mengecoh kiper Italia Gianluigi Donnarumma ke arah yang salah, tendangan penaltinya membentur tiang gawang.

"Saya bahkan tidak tahu harus mulai dari mana dan saya bahkan tidak tahu bagaimana mengungkapkannya dengan kata-kata seperti apa perasaan saya saat ini," kata dia.

"Saya mengalami musim yang sulit, saya kira itu semua orang sudah jelas melihatnya dan saya mungkin masuk final itu dengan kurang percaya
diri."

"Saya selalu menyemangati diri saya sendiri untuk penalti, tetapi ada hal yang terasa tidak benar. Sebelum melakukannya, saya meluangkan
waktu barang sejenak dan, sayangnya, hasilnya tidak seperti yang saya inginkan."

"Saya merasa seolah-olah saya mengecewakan rekan-rekan satu tim saya. Saya merasa seolah-olah saya mengecewakan semua orang."

"Penalti adalah satu-satunya yang diminta kepada saya untuk kontribusi kepada tim. Saya bisa mencetak penalti dalam tidur saya jadi mengapa tidak yang itu? Semuanya sudah menggelayuti pikiran saya berulang kali sejak saya menendang bola dan mungkin tak ada kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya," lanjut Rashford

Inggris mengincar trofi besar pertama mereka sejak mengangkat Piala Dunia di Wembley pada 1966 tetapi kalah dalam adu penalti setelah pertandingan berakhir 1-1 setelah perpanjangan waktu.

"Final. 55 tahun. 1 penalti. Sejarah. Yang bisa saya katakan hanyalah minta maaf. Saya tadinya berharap segalanya berjalan lain," ungkap Rahsford.

Dia juga menyanjung rekan-rekan satu timnasnya.

"Musim panas ini telah menjadi salah satu kamp terbaik yang saya alami dan Anda semua telah memainkan peran di dalamnya," pungkasnya. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat