visitaaponce.com

Abramovich Terancam Dilarang Masuk Inggris Selamanya

Abramovich Terancam Dilarang Masuk Inggris Selamanya
Pemilik Chelsea Roman Abramovich(AFP)

PEMILIK klub Liga Primer Inggris, Chelsea Roman Abramovich dikabarkan telah dilarang masuk ke Inggris untuk selamanya. Pria yang disebut sebagai salah satu orang terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin itu dinilai menjadi orang yang turut terlibat dalam berbagai rencana Putin, termasuk agresi Rusia ke Ukraina.

Berdasarkan laporan The Sun, pihak keamanan Inggris mengungkapkan bahwa Abramovich sudah tidak bisa lagi tinggal di Inggris. Selain itu, pejabat di bagian imigrasi Inggris sudah diberi instruksi untuk melarang Abramovich masuk ke negara mereka.

Selain menjadi pemilik Chelsea, Abramovich diketahui memiliki sejumlah bisnis lain, aset di beberapa bank, serta properti mewah di Inggris termasuk rumah mewah di dekat Kensington Palace yang bernilai 125 juta pound.

Penyelidikan soal masalah itu masih terus dilakukan oleh unit kasus khusus Home Office, dengan dugaan awal bahwa Abramovich merupakan salah satu dari 35 oligarki yang mendukung keputusan-keputusan Putin. Andai itu terjadi, sudah dipastikan bahwa Abramovich tidak akan lagi bisa menonton langsung pertandingan Chelsea di Stamford Bridge.

Pria berusia 55 tahun tersebut sejatinya sudah dilarang untuk masuk ke Inggris pada 2018. Namun ia sempat masuk ke Inggris menggunakan paspor Israel setelah ia disahkan menjadi warga negara Israel.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss belum ingin berpendapat soal apakah Abramovich juga akan dikenakan sanksi atau tidak. Menurutnya, jika Rusia tak kunjung menghentikan konflik dengan Ukraina, maka kemungkinan besar Inggris akan memikirkan kembali kerja sama mereka dengan Rusia termasuk pebisnis asal Rusia yang ada di Inggris.

"Kami memiliki daftar panjang dari mereka yang terlibat dalam tindakan kepemimpinan Rusia. Jika Rusia menolak untuk menarik kembali pasukannya, kami dapat terus memanas, menargetkan lebih banyak bank, elite dan perusahaan penting," kata Truss dilansir dari Daily Mail.

"Ini untuk memberikan rasa sakit pada Putin dan merendahkan sistem ekonomi Rusia dari waktu ke waktu, menargetkan orang-orang yang dekat dengan Putin. Apa yang harus kita lakukan adalah membuatnya sesakit mungkin," tambahnya. (Goal/OL-15)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat