visitaaponce.com

Menpora Ingatkan Naturalisasi Adalah Solusi Jangka Pendek

Menpora Ingatkan Naturalisasi Adalah Solusi Jangka Pendek
Menpora Zainudin Amali(ANTARA/Hafidz Mubarak A)

MENTERI Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan naturalisasi atau pemberian kewarganegaraan kepada calon pemain timnas sepak bola merupakan solusi jangka pendek demi mempercepat prestasi timnas Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Zainudin menanggapi proses naturalisasi pesepak bola Belanda Shayne Pattynama yang telah mendapat persetujuan dari Komisi X DPR RI, awal pekan ini. 

Sebelum Shayne, PSSI juga telah mengajukan dua pemain asing, yakni Jordi Amat dan Sandy Walsh agar disetujui menjadi WNI. Keduanya kini tinggal menanti momen untuk mengucapkan sumpah sebagai WNI.

Baca juga: Komisi X DPR Setujui Shayne Pattynama Jadi WNI

Zainudin tidak ingin naturalisasi menjadi satu-satunya opsi untuk meningkatkan prestasi timnas. PSSI, kata dia, tetap harus mengutamakan pembinaan atlet-atlet muda dalam negeri.

"Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan pemain-pemain seperti yang sudah kami naturalisasi dua orang (Jordi Amat dan Sandy Walsh) ditambah hari ini Shayne Elian Jay Pattynama. Tetapi sekali lagi, kita tetap bertumpu kepada pembinaan karena talenta kita tidak kurang, akademi-akademi di klub-klub itu juga melakukan pembinaan," kata Menpora dalam siaran pers, dikutip Jumat (11/11).

"Jadi kita tidak mengandalkan naturalisasi. Naturalisasi adalah jangka pendek," tandasnya.

Politikus Golkar itu tidak menampik bahwa naturalisasi juga dibutuhkan karena ada kepentingan mendesak, salah satunya kebutuhan timnas senior untuk melakoni pertandingan-pertandingan FIFA Matchday maupun Piala AFF demi meningkatkan peringkat Indonesia.

Zainudin menuturkan, dalam upaya mendukung pembinaan sepak bola usia dini, Presiden Joko Widodo, Agustus lalu, telah meluncurkan Papua Footbal Academy (PFA) di Jayapura.

PFA merupakan sekolah bagi putra Papua dengan rentang usia 14 - 15 tahun untuk mengasah bakat dalam bidang olahraga khususnya sepak bola. 

Menurut Presiden, di akademi tersebut, anak-anak akan dilatih tentang kedisiplinan dengan latihan rutin yang didampingi oleh para pelatih dengan reputasi yang baik.

"Itu adalah komitmen kami dengan PSSI. Bahkan sekarang sebagai wujud dari komitmen itu, untuk pembinaan usia dini PSSI dan Kemenpora bekerja sama melakukan kursus pelatih bagi mantan-mantan pemain tim nasional yang sekarang masih berlangsung di Bali," kata Zainudin.

Melalui kursus itu diharapkan para pelatih dalam negeri bisa memiliki sertifikat C sehingga para pelatih tersebut mempunyai reputasi dan kemampuan mumpuni untuk bisa melatih anak-anak usia dini sebagai calon pemain sepak bola masa depan.

"Mudah-mudahan hasil yang kami hasilkan bersama ini akan membawa kemajuan untuk sepak bola Indonesia," pungkasnya. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat