visitaaponce.com

Presiden Barcelona Klaim akan Dapat Keuntungan Besar Jika Liga Super Digelar

Presiden Barcelona Klaim akan Dapat Keuntungan Besar Jika Liga Super Digelar
Presiden Barcelona Joan Laporta(AFP/Pau BARRENA)

PRESIDEN Barcelona Joan Laporta mengungkapkan bahwa klub La Liga itu akan menerima bonus 1 miliar euro (sekitar Rp15,5 triliun) karena menjadi salah satu pendiri Liga Super.

Laporta juga yakin kompetisi itu akan menjadi "Versi Liga Champions yang jauh lebih baik’’.

Sembilan dari 12 klub pendiri Liga Super telah menarik dukungan mereka setelah menghadapi tekanan publik dan media setelah peluncuran yang gagal, tahun lalu. 

Baca juga : Laporta Klaim Liga Super Berpeluang Digelar Mulai Musim Depan

Meski demikian, tiga klub lainnya masih tetap bertahan dan mencoba membangkitkan kompetisi kembali.

Barcelona, Real Madrid, dan Juventus semuanya telah vokal dalam mendukung proyek tersebut, dengan format baru yang dilaporkan sedang disusun oleh kepala eksekutif A22 Sports Bernd Reichart.

Setelah mengadakan pertemuan dengan Reichart, awal pekan ini, UEFA mengecam "rencana rakus" para pendukung Liga Super, menuduh mereka membahayakan masa depan sepak bola.

Baca juga : Presiden Barcelona Didakwa Terkait Skandal Wasit

Namun, Laporta, yang tengah menjalani periode keduanya sebagai presiden Barca, kini berjuang melawan krisis keuangan yang sedang melanda Camp Nou.

Penyelengaraan kompetisi Liga Super diharapkan dapat menjadi solusi di tengah krisis keuangan tim Catalan tersebut.

"Sejak awal, untuk klub pendiri, ada bonus awal 1 miliar euro, dan per musim, kami bisa mendapatkan sekitar 300 juta euro dari kompetisi itu," kata Laporta kepada Sport.

Baca juga : Lionel Messi Minta Dua Syarat untuk Balik ke Barca

"Selain itu, kunci Liga Super adalah klub akan memiliki tata kelola. UEFA jelas akan berada di meja tata kelola, tetapi klub akan memiliki mayoritas. Liga Super adalah peluang besar. Tapi Anda hanya bisa menang melalui dialog. Apa yang ingin dilakukan Liga Super adalah meningkatkan sepak bola,” lanjutnya.

Liga Super, pada awalnya, dirancang menjadi versi Liga Champion yang lebih baik dan lebih kompetitif. 

"Pimpinan eksekutif Liga Super Bernd Reichart bertemu Selasa lalu dengan presiden UEFA Aleksander Ceferin dalam langkah maju yang sangat penting,” imbuh Laporta

Terlepas dari masalah ekonomi mereka, Barca melakukan pengeluaran yang signifikan di jendela transfer terakhir. Pemain seperti Robert Lewandowski, Jules Kounde, dan Raphinha, berakhir mengenakan seragam Barca.

"Pengungkit ekonomi telah membantu menyelamatkan klub dari kebangkrutan dan membangun tim yang kompetitif. Tapi lubangnya sangat besar sehingga kami masih mengalami defisit operasional sebesar 200 juta euro per tahun, sebagai akibat dari pengeluaran besar yang kami miliki, terutama dengan tagihan gaji,” kata Laporta. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat