visitaaponce.com

Pulisic Tegaskan Siap Tampil di 16 Besar Piala Dunia 2022

Pulisic Tegaskan Siap Tampil di 16 Besar Piala Dunia 2022
Penyerang timnas AS Christian Pulisic dibantu meninggalkan lapangan di laga Piala Dunia 2022 melawan Iran.(AFP/Fabrice COFFRINI)

CHRISTIAN Pulisic meyakinkan rekan setimnya bahwa dia akan siap untuk pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2022 setelah mengalami cedera saat Amerika Serikat (AS) menang 1-0 atas Iran di Grup B, Rabu (30/11) dini hari WIB. 

Pemain Chelsea itu menjadi pahlawan kemenangan dengan gol satu-satunya ke gawang Iran sekaligus memastikan tempat di babak 16 Besar melawan juara Grup A, Belanda, Sabtu (3/12).

Pulisic mengalami benturan keras dengan kiper Iran Alireza Beiranvand ketika memanfaatkan umpan silang dari Sergino Dest untuk membuat AS unggul 1-0 pada menit ke-38. 

Baca juga: Gol Tunggal Pulisic Pastikan AS Tekuk Iran

Gol penentu kemenangan itu tidak sempat dirayakan oleh Pulisic, karena dia terbaring kesakitan di dalam gawang. Ia bahkan masih sempat bangkit dan menyelesaikan babak pertama, sebelum dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

"Sangat bangga dengan teman-teman semua! Saya akan siap untuk (bermain) pada Sabtu, jangan khawatir," tulis Pulisic di akun Instagram miliknya.

Pelatih AS Gregg Berhalter memuji kerja keras dan ketangguhan Pulisic di laga itu. Gregg dan para pemain sempat melakukan melakukan video call singkat dengannya dari ruang ganti usai pertandingan.

"Itulah yang dia lakukan, itulah kualitas spesial yang dia miliki dan segera setelah gol, dia masuk dengan intensitas tinggi," kata Berhalter.

AS pernah punya kenangan buruk saat disingkirkan Iran di fase grup Piala Dunia Prancis 1998. Setelah 24 tahun berlalu, kesempatan AS untuk membalas dendam terlampiaskan.

Kondisi yang dialami AS dan Iran saat ini sama persis seperti 24 tahun lalu. Kala itu, kedua negara juga bertarung untuk memperebutkan tempat di babak 16 besar Piala Dunia.

Isu geopolitik juga selalu memanaskan tensi laga kedua negara yang sudah berselisih selama empat dekade. 

Sebelum laga berlangsung, Federasi Sepak Bola Iran menuntut FIFA untuk berani memberikan sanksi ke AS karena mengubah bendera mereka dan diunggah melalui media sosial.

Namun, terlepas dari panasnya tensi itu, kedua tim tidak terpengaruh di atas lapangan. Berhalter menegaskan timnya layak melaju ke babak 16 besar dan berpeluang untuk mencapai perempat final untuk pertama kalinya sejak 2002.

"Ini adalah kesempatan besar bagi kami. Namun, kami tidak memandang kesempatan berhadapan dengan Belanda sebagai sebuah kehormatan bagi kami," kata Berhalter.

"Kami layak berada di sini dan kami ingin terus melaju. Kami tidak mau harus pulang dalam waktu dekat," lanjutnya.

Pelatih Iran Carlos Queiroz mengatakan timnya tidak layak kalah di laga itu. Tim Melli--julukan Iran-- sebenarnya hanya membutuhkan hasil imbang di laga itu untuk mencapai babak sistem gugur.

Queiroz mengakui permainan AS pada babak pertama lebih baik dari Iran dan kemudian mencetak gol danembuat timnya terkejut. Queiroz sejak awal sudah mewanti-wanti akan kekuatan sang lawan sebelum pertandingan. Pelatih berusia 69 tahun itu menilai bahwa timnas AS diisi dengan materi pemain muda berbakat.

"Namun, di babak kedua, situasinya berubah dan kami menguasai bola dan menciptakan lebih banyak peluang daripada yang dilakukan AS pada babak pertama. Kami pantas mencetak setidaknya satu gol," katanya.

Queiroz tetap memuji para pemainnya atas komitmen dan upaya mereka dalam latihan dan pertandingan. 

"Kami berlatih dalam suasana yang tidak bisa dibandingkan dengan tim lain, tetapi ketika saya bekerja dengan para pemain setiap hari, mereka menunjukkan antusiasme dan keinginan untuk mewakili Iran," kata dia. (AFP/Espn/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat