Qatar Dituding Mata-matai Jaksa Swiss yang Tengah Selidiki FIFA
![Qatar Dituding Mata-matai Jaksa Swiss yang Tengah Selidiki FIFA](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/52207d5aeac601adf31ca0574c4b84c3.jpg)
QATAR memata-matai pertemuan antara mantan jaksa agung Swiss Michael Lauber dan Presiden FIFA Gianni Infantino pada 2017 karena negara teluk itu khawatir mereka akan kehilangan hak menggelar Piala Dunia 2022. Hal itu dilaporkan surat kabar mingguan NZZ an Sonntag, Minggu (12/3).
Qatar dengan segera membantah tudingan itu dan menyebut laporan itu merupakan kampanye media Eropa untuk mencoreng negara mereka.
Namun, menurut NZZ, sebuah operasi intelejen telah merekam pertemuan di sebuah hotel mewah di Bern antara Lauber dan Infatino. Surat kabar itu mengklaim memiliki dokumen resmi dan informasi lainnya.
Baca juga : FIFA Tolak Izinkan Denmark Pakai Kaus Pro-HAM Saat Latihan
NZZ melaporkan penyelidikan yang dilakukan selama beberapa bulan menemukan bahwa pertemuan pada 16 Juni 2017 itu telah direkam. Lauber kehilangan jabatannya setelah pertemuan dengan Infantino itu terungkap.
Kuasa hukum Lauber mengatakan kepada NZZ bahwa kliennya tidak tahu pada aktivitasnya dimata-matai.
Lauber, kala itu, tengah menyelidiki dugaan korupsi besar-besaran di sepak bola, termasuk kejanggalan dalam voting yang berujung pada Qatar mendapatkan jatah menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Baca juga : Di Piala Dunia 2022, Bir tidak akan Dijual di Dalam Stadion
Jaksa agung itu dipaksa mengundurkan diri setelah terungkap dirinya bertemu tiga kali dengan Infatino. Awalnya, Lauber membantah pertemuan dengan Presiden FIFA itu.
Proyek Matterhorn
Pertemuan pada 2017 itu digelar di Hotel Schweizerhof, yang telah dimiliki oleh Qatar sejak 2009, di sebuah ruang pertemuan yang berada di koridor yang sama dengan Kedutaan Besar Qatar.
NZZ menyebut Qatar berusaha mengubah opimis internasional karena takut kehilangan hak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 ditengah tuduhan korupsi dan pelanggaran HAM.
Baca juga : FIFA Berjanji Semua Orang Boleh Menonton Langsung Piala Dunia di Qatar
Dengan bantuan mantan agen CIA, Qatar memata-matai pejabat FIFA dan Lauber. Operasi mata-mata itu diberi nama Proyek Matterhorn.
Sebuah sumber mengatakan kepada NZZ aksi spionase itu dilakukan untuk mengumpulkan data yang bisa digunakan untuk menekan jaksa.
Lewat operasi mata-mata tersebut, Qatar mengetahui bahwa Lauber memberikan informasi yang tidak benar kepada atasannya soal pertemuannya dengan Infantino selepas 2016. (AFP/Z-1)
Terkini Lainnya
Proyek Matterhorn
Profil Leandro Paredes, Pembobol Gawang Indonesia dalam Laga FIFA Matchday
Tiket Indonesia vs Argentina Dijual Mulai 5 Juni, Segini Harganya
Chilwell Mengaku Lebih Siap Mental Setelah Absen di Piala Dunia 2022
Berhalter Berpeluang Kembali Tukangi Timnas AS
Staker Token PINTU Dapat Nonton Gratis Live Streaming Pesta Bola Dunia 2022
Tim SAR Evakuasi Jenazah Warga Qatar di Pantai Kelingking Bali
Hamas dan Jihad Islam Ajukan Respons Gencatan Senjata ke Mediator Internasional
Menlu Negara Arab Menegaskan Dukungan untuk Rencana Gencatan Senjata di Gaza
Presiden AS Joe Biden dan G7 Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
Serangan Israel ke Rafah Disebut Kacaukan Upaya Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Prabowo-Gibran Bahas Perkembangan Situasi Gaza dengan Emir Qatar
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap