visitaaponce.com

Terdampar di Dasar Klasemen, Kamerun Tetap Pede Bakal Taklukkan Selecao

Terdampar di Dasar Klasemen, Kamerun Tetap Pede Bakal Taklukkan Selecao
Pelatih Kamerun Rigobert Song(ISSOUF SANOGO / AFP)

PELATIH timnas Kamerun Rigobert Song masih menunjukan kepercayaan diri bisa mengalahkan Brasil pada laga terkahir Grup G untuk menjaga peluang lolos ke babak 16 Besar Piala Dunia Qatar 2022, di Stadion Lusail, Sabtu (3/12) dini hari WIB .

Si Singa yang Gigih--julukan Kamerun-- dengan satu poin di posisi juru kunci belum meraih kemenangan sekalipun di Qatar.

Kamerun membutuhkan kemenangan melawan Selecao--julukan Brasil-- sembari berharap duel Swiss melawan Serbia di laga lainnya berakhir imbang agar bisa menemani Brasil ke babak 16 Besar. Mengalahkan Brasil ibarat harus mendaki gunung yang tinggi, namun Song menegaskan timnya ingin lolos ke fase gugur untuk pertama kalinya sejak 1990.

"Kami maju dan berkembang. Ada kemungkinan untuk mengalahkan Brasil. Kami percaya pada diri kami sendiri. Kami tidak datang ke Piala Dunia hanya untuk ambil bagian. Kamerun masih memiliki kontribusi untuk turnamen ini," kata Song.

Brasil telah memenangkan lima dari enam laga terakhirnya melawan Kamerun di semua kompetisi. Di pertemuan sebelumnya Selecao unggul 1-0 di laga persahabatan pada November 2018. Brasil juga sukses memenangkan dua pertandingan melawan Kamerun di Piala Dunia, dengan skor 3-0 pada 1994 dan 4-1 pada 2014.

Di saat ambisi mengalahkan Brasil digaungkan, Kamerun justru mengalami masalah internal tim. Kiper Andre Onana dikeluarkan dari skuad menyusul pertengkarannya dengan Rigobert Song. Kiper Inter Milan itu tak dimainkan saat Kamerun bermain imbang 3-3 melawan Serbia di laga kedua, menyusul kekalahan 0-1 dari Swiss di pertandingan pembuka.

Menurut laporan Marca, hubungannya dengan pelatihnya menjadi tegang hingga sulit didamaikan lagi. Song tidak suka dengan gaya bermain Onana dan memintanya untuk tidak keluar dari kotak dan memilih umpan-umpan panjang daripada mengandalkan tekniknya untuk membangun permainan dari belakang.

Baca juga: Jika Bertukar tempat dengan Messi, Lewandowski Bakal Cetak 5 Gol

"Saya mengerahkan semua upaya dan energi untuk mengatasi situasi, tetapi saya tidak mendapatkan respons seperti yang saya harapkan. Saya ingin mengungkapkan kasih sayang untuk negara saya," kata Onana.

Dari kubu Tim Samba, pelatih Tite kemungkinan akan merotasi pemainnya pada laga tersebut untuk memberikan kebugaran pemain. Brasil yang sudah lolos ke babak 16 besar membutuhkan kemenangan untuk mengunci posisi juara grup.

Akan tetapi, jangan remehkan Selecao dengan kemungkinan mayoritas pemain lapis kedua yang akan turun. Apalagi, juara dunia lima kali tersebut memiliki kedalaman skuad yang sangat baik.

Tite telah menetapkan standar tinggi permainan Brasil dalam dua pertandingan tanpa kebobolan atau bahkan menghadapi satu tembakan tepat sasaran. Mereka adalah tim pertama yang tidak menghadapi tembakan tepat sasaran dalam dua pertandingan di Piala Dunia sejak Prancis pada 1998.

"Secara pribadi, saya tidak berpikir (mempertahankan standar) untuk memberikan tekanan. Saya pikir bermain di Piala Dunia adalah impian setiap pemain. Ini adalah hal sekali seumur hidup," kata gelandang bertahan Brasil.

"Siapa pun yang akan bermain akan memiliki kesempatan untuk mengenakan seragam timnas Brasil di Piala Dunia, jadi memikirkan tim pemenang harus selalu seperti ini, masuk, memberikan yang terbaik, menang dan menjadi yang pertama," lanjutnya. (Goal/Marca/OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat