visitaaponce.com

Taffarel Buat Benteng Timnas Brasil Makin Kokoh

Taffarel Buat Benteng Timnas Brasil Makin Kokoh
Pelatih penjaga gawang Brasil Claudio Taffarel(AFP/NELSON ALMEIDA)

PENJAGA gawang andalan timnas Brasil Alisson Becker masih balita ketika Claudio Taffarel menahan ekskusi penalti Daniele Massaro dan memastikan Selecao menang adu penalti atas Italia untuk menjadi juara Piala Dunia 1994.

Hampir tiga dekade kemudian, Taffarel kembali memegang peran untuk membantu Brasil dalam upaya menjadi juara Piala Dunia untuk keenam kalinya.

"Saya kerap meneriakan nama Taffarel. Itu adalah hal yang banyak dilakukan anak-anak Brasil," ujar Alisson, yang bahkan belum berusia 2 tahun kala laga final Piala Dunia 1994 itu berlangsung.

Baca juga: Neymar Pastikan Brasil Fokus Incar Gelar Piala Dunia 2022

Kini, Taffarel, yang berusia 56 tahun, adalah pelatih penjaga gawang timnas Brasil, bekerja sama dengan Alisson, Ederson, dan Weverton.

Meski Brasil terkenal dengan daya dobrak mereka, ketiga penjaga gawang yang ditangani Taffarel merupakan salah satu trio terbaik yang dimiliki tim yang berlaga di Piala Dunia 2022.

"Dia adalah teladan bagi kami," ujar Alisson mengenai Taffarel.

"Yang paling berkesan bagi saya saat bekerja dengannya di timnas adalah bagaimana dia membagikan ilmunya secara alamiah tanpa kesan dipaksakan. Dia membantu saya berkembang sebagai seorang penjaga gawang," lanjut kiper Liverpool itu.

Liverpool

Dipandang sebagai salah satu penjaga gawang terhebat Brasil, Taffarel telah bekerja untuk Selecao sejak 2014. Namun, sejak tahun lalu, dia juga bergabung dengan klub Liga Primer Inggris Liverpool untuk membantu Juergen Klopp.

"Kami ingin membuat sebuah filosofi penjaga gawang sendiri," ujar Klopp ketika mendatangkan Taffarel.

"Dia adalah pemain kelas dunia. Kami berbicara dengan Alisson dan dia sangat gembira dengan kedatangan idolanya itu," lanjutnya.

Taffarel, yang juga membela Brasil kala kalah di final Piala Dunia 1998, pensiun sebagai pemain pada 2003. 

Dia kemudian mulai menjadi pelatih dua tahun kemudian, bekerja sama dengan Gheorghe Hagi di Galatasaray.

Di Galatasaray, murid pertama Taffarel adalah Faryd Mondragon, kiper yang membela Kolombia di tiga Piala Dunia.

"Claudio adalah orang yang luar biasa. Dia memiliki teknik yang luar biasa dan pengetahuan luas mengenai posisi penjaga gawang," ungkap Mondragon.

"Alisson, Ederson, dan Weverton berada di tangan yang tepat," lanjutnya.

Sebagai pelatih, Taffarel ikut berkembang seiring berjalannya waktu, dengan penjaga gawang kini dituntut lebih bisa mengolah bola menggunakan kaki mereka.

Dia kerap menonton video pelatih penjaga gawang lain untuk belajar dan kemudian menerapkannya. (AFP/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat