visitaaponce.com

Deschamps Sebut Kekalahan Prancis di Final Piala Dunia 2022 Terasa Kejam

Deschamps Sebut Kekalahan Prancis di Final Piala Dunia 2022 Terasa Kejam
Pelatih timnas Prancis Didier Deschamps(AFP/Paul ELLIS)

PELATIH timnas Prancis Didier Deschamps menyebut cara timnya kalah dari Argentina di final Piala Dunia 2022 terasa sangat kejam setelah mereka bangkit dari ketertinggalan dua kali sebelum akhirnya menyerah lewat adu penalti.

"Kami tidak tampil bagus di 60 menit pertama melawan tim yang sarat kualitas. Namun, kami bangkit dan kemudian menyamakan kedudukan. Hal itu yang membuat kekalahan ini terasa semakin menyakitkan," ujar Deschamps usai tim Prancis gagal menjadi tim pertama dalam tempo 60 tahun yang berhasil mempertahankan gelar Piala Dunia.

Kylian Mbappe mencetak dua gol di babak kedua untuk membuyarkan keunggulan dua gol Argentina dan memaksa laga dilanjutkan ke babak tambahan waktu.

Baca juga: Hurst Puji Performa Mbappe di Piala Dunia 2022

Di babak tambahan waktu, Mbappe mencetak gol dari tiitk penalti untuk melengkapi hattricknya untuk membuat kedudukan menjadi 3-3 setelah Lionel Messi membawa Argentina unggul.

Randal Kolo Muani berpeluang memastikan kemenangan Prancis di akhir laga namun berhasil ditahan penjaga gawang Argentina Emiliano Martinez. 

Laga kemudian harus diselesaikan lewat adu penalti dan Argentina menang 4-2 setelah eksekusi penalti Kingsley Coman ditahan Martinez dan tendangan Aurelien Tchouameni melenceng dari target.

"Jika mereka menang 2-0, rasanya tidak akan seperti ini. Kami akan memberi ucapan selamat kepada mereka dengan perasaan lega," kata Deschamps.

"Laga ini penuh emosi dan rasanya kejam kami kalah lewat adu penalti," imbuhnya.

Dechamps mengungkapkan virus yang menyebabkan sejumlah pemain Prancis tidak fit termasuk sebagai penyebab penampilan buruk Les Bleus di awal laga final Piala Dunia 2022.

"Ada banyak penyebab kami tampil tidak sebaik biasanya. Sejumlah pemain tidak berada dalam kondisi fit. Kami kemudian memainkan pemain muda yang minim pengalaman namun dalam kondisi bugar. Mereka membuat kami bisa terus bermimpi. Sayangnya, mimpi kami gagal menjadi kenyataan," pungkasnya. (AFP/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat