visitaaponce.com

Exco PSSI Indonesia Harus Siap Dikucilkan dari Sepak Bola Internasional

ANGGOTA Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga menyampaikan peluang Indonesia untuk tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 cukup berat. Hal itu disampaikan berdasarkan info terbaru pertemuan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan FIFA di Doha, Qatar hari ini, Rabu (29/3).

“Peluang kita menjadi tuan rumah berat. Kondisi Indonesia berat, keputusan akhir di tangan FIFA. Kita dianggap tidak mampu oleh FIFA,” kata Arya Sinulingga, Rabu (29/3) malam.

Arya menyebut FIFA menyoroti kondisi keamanan pelaksanaan Piala Dunia U-20, seiring maraknya penolakan Israel di Indonesia beberapa pekan terakhir. FIFA tetap tegas pada pendiriannya menyangkut Israel. Mereka memegang teguh prinsip keseteraan, fair play, anti diskriminasi. Indonesia dianggap gagal menyakinkan mereka menyangkut hal itu.

Baca juga : FIFA Resmi Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Mencuatnya surat penolakan kehadiran Israel oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, mendorong FIFA membatalkan undian Piala Dunia U-20 pada 31 Maret 2023 mendatang.

“Pertemuan Pak Erick dengan FIFA masih berlangsung, ketika berbincang-bincang sepertinya susah mengubah sikap FIFA. Mereka tetap pada pendiriannya," katanya.

Baca juga : KOI Ikhtiarkan World Beach Games di Bali Tak Terancam

“Mereka punya prinsip kesetaraan, fairplay, tidak ada diskriminasi yang tak bisa diganggu gugat," lanjutnya

Arya memiliki kekhawatiran tak hanya batal menjadi tuan rumah, Indonesia bakal terkucil dari dunia sepak bola internasional karena dianggap tidak bisa melaksanakan prinsip dasar yang jadi pegangan FIFA.

“Yang saya khawatirkan kita (PSSI) bakal dibanned. Kita dikucilkan dari dunia. Hal itu jelas amat merugikan sepak bola Indonesia ke depannya,” kata Arya.

Tidak cukup meyakinkan

Pernyataan Presiden RI, Joko Widodo yang menjamin keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 dianggap tidak cukup menyakinkan FIFA sebagai tuan rumah.

“Posisi Indonesia cukup berat dan kita dianggap tidak mampu. Itu yang bisa saya sampaikan saat ini. Nanti Pak Erick akan bicara, tetapi dari info teman-teman di sana kondisi memang seperti itu, jadi kita harus siap-siap kita ada di level dikucilkan dunia. Saya enggak mau bilang sepak bola saja ya, tetapi berefek ke yang lain. Hal ini menyakut reputasi kita,” kata Arya.

Menyangkut ketertarikan Argentina dan Peru menjadi tuan rumah pengganti. Arya menyebut dirinya tak mau mencampuri urusan negara lain.

“Itu mereka, saya fokus hanya tentang nasib Indonesia. Dan berkaitan dengan pengajuan Peru atau Argentina masih masih jauh, itu kan pasti nantinya kan menunggu kesiapan mereka. Hal tersebut urusan FIFA, bukan urusan kita," jelasnya.

Hal yang paling disayangkan, kaya dia adalah menyangkut proses persiapan renovasi infrastruktur. “Persiapan terus berjalan, lapangan juga sudah diinspeksi, dan perkembangannya dinilai baik. Enam stadion kondisi bagus. Tapi kan itu teknisnya, ternyata ada hal lebih besar yang kita hadapi,” ucapnya. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat