visitaaponce.com

Pembinaan Pemain Junior Perlu Kesinambungan

Pembinaan Pemain Junior Perlu Kesinambungan
Timnas U-17(PSSI )

KIPRAH tim junior Indonesia di ajang Piala Dunia U-17 2023 menjadi momentum untuk keseriusan pembinaan usia muda. Usai para penggawa Garuda Muda selesai di Piala Dunia, perlu pembinaan jangka panjang agar potensi-potensi yang ada tak tenggelam.

Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono, menyampaikan pemerintah mendorong agar secara jangka panjang pembinaan tim U-17 terus dilakukan. Caranya dengan menitipkan para pemain junior tersebut untuk bergabung ke klub-klub di liga.

"Anak-anak ini rata-rata usianya masih 16 tahun jadi masih panjang pembinaannya. Kalau dipersiapkan untuk Piala Dunia setelah 2026 masih memungkinkan," kata Surono dalam diskusi FMB9, Senin (20/11).

Baca juga: Tak Lolos Babak 16 Besar, Bima Sakti dan Arkhan Kaka Minta Maaf

"Ini kita sampaikan ke PSSI untuk dibina jangka panjang kemudian agar mereka selalu ikut kompetisi, dititipkan ke liga baik itu Liga 2 atau Liga 1, atau di-training camp di luar negeri untuk dipersiapkan jangka panjang," imbuhnya.

Pemerintah, kata Surono, mengapresiasi perjuangan tim U-17 yang membanggakan meski waktu persiapannya singkat namun bisa mengemas dua poin selama babak penyisihan. Dari sisi infrastruktur, imbuhnya, gelaran Piala Dunia juga menjadi investasi bagi stadion-stadion yang menggulirkan liga domestik.

Baca juga: Erick: Timnas U-17 adalah Program Jangka Panjang

"Tim ini menjanjikan. Mudah-mudahan tim ini terus berlangsung untuk dipersiapkan lagi. Kami pemerintah melihat dengan waktu yang pendek itu, bisa mengimbangi Panama dan Ekuador yang peringkatnya jauh dari kita itu sangat membanggakan. Mudah-mudahan ke depan lebih baik," ujarnya.

Pengamat olahraga Sapto Haryo Rajasa menyebut level kompetisi reguler seperti liga penting untuk dijalani para pemain junior agar ketika melakoni turnamen semakin matang. Dia mengapresiasi pelatih Bima Sakti yang dalam waktu singkat namun bisa menghasilkan dua poin.

Pasalnya, situasi jelang Piala Dunia U-17 ini sangat tidak ideal dengan persiapan singkat. Namun, hasilnya tergolong di atas ekspektasi. Berkaca dari negara-negara lain, kata dia, pembinaan ke depan perlu berkesinambungan. Pemain-pemain junior harus berkompetisi secara reguler di liga.

"Jadi memang butuh kompetisi yang panjang. Kalau turnamen kecil itu memang banyak cuma mereka tidak bisa mendapatkan banyak kalau levelnya turnamen bukan liga yang sehari-hari dimainkan. Perlu sinkronisasi seperti itu," ungkapnya. (Dhk/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat