visitaaponce.com

Amerika Serikat Bergabung dengan 55 Negara Promosikan Internet Gratis

Amerika Serikat Bergabung dengan 55 Negara Promosikan Internet Gratis
Ilustrasi.(AFP/Olivier Douliery.)

DI tengah meningkatnya upaya pemerintah otoriter seperti Rusia yang menindak akses ke informasi digital, Amerika Serikat pada Kamis (28/4) akan bergabung dengan lebih dari 50 negara dalam meluncurkan inisiatif untuk melindungi internet yang terbuka dan aman. 

Berlabel Deklarasi untuk Masa Depan Internet (Declaration for the Future of the Internet/DFI), Gedung Putih mengatakan tujuannya merebut kembali prospek besar dari internet dan melawan menguatnya otoritarianisme digital. Ini untuk memastikan internet memperkuat demokrasi, melindungi privasi, dan mempromosikan ekonomi global yang bebas.

Tujuan itu terancam oleh lebih banyak kasus pemerintah yang menekan kebebasan berbicara dan akses ke berita, menyebarkan informasi yang salah atau membatasi internet sama sekali, kata deklarasi itu. Menunjuk invasi Rusia ke Ukraina, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan dalam beberapa bulan terakhir Moskow secara agresif mempromosikan disinformasi di dalam dan luar negeri, menyensor sumber berita internet, memblokir, atau menutup situs yang sah, dan menyerang akses internet di Ukraina.

"Rusia, bagaimanapun, hampir tidak sendirian," kata pejabat itu. Ia mengutip Tiongkok juga.

Lebih dari 55 negara telah bergabung dalam upaya tersebut, termasuk negara-negara maju seperti Australia, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman dan Jepang. Ada pula Argentina, Siprus, Kenya, Montenegro dan Slovenia, serta Ukraina.

Baca juga: Cara Menghilangkan Garis Merah di Word

Meskipun tidak mengikat secara hukum, deklarasi tersebut menetapkan prinsip-prinsip dasar dan, "Berkomitmen kepada pemerintah untuk mempromosikan internet yang terbuka, bebas, global, dapat dioperasikan, andal, dan aman bagi dunia," kata pejabat senior pemerintah lain. 

Upaya itu bertujuan memerangi pemblokiran internet pada kasus tertentu, tetapi akan menghormati otonomi peraturan masing-masing negara, kata pejabat itu. Deklarasi tersebut juga menunjukkan perlu memastikan akses yang terjangkau bagi kelompok yang kurang terlayani. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat