visitaaponce.com

Volume Transaksi Naik 60, Platform Investasi Reku Siapkan Inovasi Baru

Volume Transaksi Naik 60%, Platform Investasi Reku Siapkan Inovasi Baru
CO-CEO Reku, Jesse Choi.(Ist)

REKU  sebagai platform investasi dan jual-beli aset kripto, mencatat peningkatan 60% kenaikan rata-rata volume transaksi perdagangan per pengguna.

Jesse Choi selaku CO-CEO Reku mengatakan pencapaian ini menunjukkan bahwa Reku mampu tumbuh dengan signifikan bahkan di tengah tantangan seperti kripto dan tech winter.

“Sejak didirikan pada tahun 2018, Reku terus memperkuat posisi sebagai platform exchange crypto terdepan di Tanah Air. Reku juga aktif berinovasi dalam menumbuhkan industri kripto di Indonesia dan meningkatkan minat masyarakat," jelas Jesse dalam keterangan, Kamis (25/2/2024).

Baca juga: PT Kliring Komoditi & PT Kustodian Koin Dapat Izin Operasi dari Bappebti

Inovasi yang dilakukan Reku di antaranya seperti fitur staking yang memungkinkan pengguna memperoleh pendapatan pasif hingga 12,5%.

"Fitur staking di Reku menerima antusiasme yang sangat besar. Selama tahun 2023, kami mencatat pertumbuhan fitur staking Reku hingga 160%,” kata Jesse.

Jesse melanjutkan, pihaknya sangat bersyukur dan bangga dapat melalui enam tahun yang penuh dinamika dan tantangan dengan segala pencapaian yang diraih.

“Di tahun keenam ini, Reku akan terus memperkuat visi kami, yaitu berinovasi demi menemani perjalanan investasi pengguna dengan memprioritaskan keamanan dan transparansi. Selama tahun 2023, Reku juga mencatat peningkatan pangsa pasar yang signifikan,” imbuhnya.

Manfaatkan Bonus Demografi

Kesuksesan Reku tersebut tercapai diantaranya berkat dukungan dan kepercayaan para pengguna serta karyawan yang telah setia mendukung Reku selama ini.

Baca juga: Memasuki 2024, Investor Berharap Pasar Kripto Tunjukkan Optimisme

“Reku telah tumbuh menjadi lebih dari sekedar platform investasi dan jual-beli kripto. Enam tahun ini, Reku konsisten memperluas literasi finansial dan investasi bagi multi generasi termasuk generasi muda," terangnya.

"Jadi, bukan hanya melulu tentang aset kripto saja. Reku telah melakukan edukasi bertajuk ReKru Roadshow ke 40 daerah di Indonesia dan menargetkan 6.000 peserta di berbagai kota. Bahkan, konten edukasi yang disusun Reku juga telah menjangkau lebih dari 20 juta orang,” tambah Jesse.

Alhasil, Jesse memaparkan 60% pengguna Reku berasal dari luar kota besar. “Ini menggambarkan keberhasilan Reku dalam mengedukasi masyarakat hingga ke pelosok.

Baca juga: Begini Dampak pada Mata Uang Kripto Jika ETF Bitcoin Spot Disetujui SEC AS

Selain itu, 50% pengguna Reku berusia di bawah 30 tahun. Ini mencerminkan mayoritas pengguna Reku merupakan usia produktif.

"Sehingga, kami searah dalam momentum bonus demografi dan menuju Indonesia Emas 2045, dengan meningkatkan kompetensi generasi muda. Dalam hal ini melalui edukasi finansial dan investasi, serta adopsi investasi aset digital,” kata Jesse.

Rencana Ekspansi Reku

Jesse optimis dengan hadirnya sentimen positif di industri kripto, seperti persetujuan ETF Bitcoin Spot di Amerika Serikat oleh SEC, akan membawa angin segar bagi industri kripto secara global dan nasional.

“Kami optimis minat dan kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto dapat semakin meningkat,” tambahnya

Untuk rencana ke depannya, Jesse menegaskan Reku telah mempersiapkan peta jalan (road map) untuk mengembangkan inovasi dalam layanan dan fitur baru.

Baca juga: PINTU Community NFT Sukses Digelar dan Bagikan Total Hadiah Rp50 Juta

“Fokus Reku tetap sama, yaitu mengakomodasi kebutuhan investasi pengguna untuk berinvestasi dan mendiversifikasikan asetnya. Tentunya, prioritas Reku yakni kemudahan, kenyamanan, dan keamanan pengguna,” jelas Jesse.

Rencana jangka panjang Reku adalah antara lain menumbuhkan industri fintech investasi di Indonesia.

“Reku juga akan mempererat sinergi bersama mitra strategis termasuk regulator dan asosiasi untuk mewujudkan rencana ini. Kami bertekad untuk meningkatkan cakupan masyarakat di Indonesia untuk dapat memanfaatkan layanan Reku,” ucapnya. (S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat