visitaaponce.com

Begini Dampak pada Mata Uang Kripto Jika ETF Bitcoin Spot Disetujui SEC AS

Begini Dampak pada Mata Uang Kripto Jika ETF Bitcoin Spot Disetujui SEC AS
Logo Bitcoin(AFP/Valeria Mongelli)

PASAR mata uang kripto kini dihangatkan dengan topik ETF Bitcoin Spot yang menanti persetujuan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat. Hal itu juga dipicu oleh aksi Franklin, Nasdaq, dan Hashdex yang telah mengajukan permohonan untuk mengoperasikan ETF spot mata uang kripto dan ETF Ethereum spot. 

Chief of Analyst tim Riset Bitget Ryan Lee mengatakan, jika dibandingkan dengan ETF emas spot pada Desember 2023, dana kelolaan (AUM) ETF emas telah mencapai sekitar US$209 miliar, dengan setengah dari AUM tersebut berada di Amerika Utara. Saat ini, volatilitas BTC kira-kira 3,6 kali lipat dari emas. 

"Jika ETF BTC spot disetujui, dengan asumsi raksasa keuangan ini ingin berinvestasi di BTC dengan eksposur risiko yang mirip dengan emas, mereka perlu menginvestasikan sekitar US$30-40 miliar," ujar Ryan.

Baca juga : Dukung Evolusi Industri Kripto, Tokcorypto Komitmen Dorong Ekonomi Digital

Ryan menjelaskan, melihat dampak ETF emas di pasar, ETF yang didukung emas pertama yang diluncurkan di Amerika Serikat adalah SPDR Gold Trust, yang memulai debutnya di NYSE pada 18 November 2004, dengan harga penutupan emas sebesar US$444,3 per ons pada hari itu. 

Ketika institusi lain mendapatkan akses ke eksposur emas melalui pembelian ETF, masuknya dana menyebabkan kenaikan harga emas spot yang stabil, mencapai US$1.666 per ons pada tahun 2012.

"Dalam hal kita dapat melihat bahwa skenario pada ETF emas juga akan bisa terjadi pada ETF BTC jika disetujui," katanya.

Baca juga : Memasuki 2024, Investor Berharap Pasar Kripto Tunjukkan Optimisme

Setelah SEC menyetujui ETF BTC spot, diharapkan lembaga keuangan di wilayah lain akan mengajukan permohonan untuk bisnis serupa di Amerika Serikat. 

Untuk mencegah lembaga keuangan besar dan menengah mentransfer dana mereka ke luar wilayah tersebut, pusat keuangan lain seperti London, Hong Kong, Singapura, dan Tokyo juga diharapkan untuk memperkenalkan kebijakan yang terkait dengan ETF Bitcoin spot.

Hal itu pada akhirnya akan mengarah pada globalisasi dan adopsi mata uang kripto secara luas. Selain itu, atribut mata uang kripto kemungkinan besar akan berkembang di luar BTC dan mencakup ETH, stablecoin, serta token lainnya, sehingga lebih banyak orang yang memahami pentingnya mata uang kripto.

Baca juga : Proyeksi Pasar Kripto 2024 Positif, Upbit Sebutkan Faktor Pendukungnya

Bitcoin pada 10 Januari dapat mengalami kenaikan harga menjadi sekitar US$48.000 hingga US$50.000 melalui persetujuan ETF spot. 

"Kondisi pasar diperkirakan akan dipengaruhi oleh pengakuan dan investasi yang terkait dengan ETF tersebut. Jika ETF disetujui, hal ini dapat meningkatkan permintaan pasar secara signifikan, yang mendorong tren kenaikan harga Bitcoin," ujar Ryan.

Namun, pergerakan harga di masa depan juga akan dipengaruhi oleh arus masuk modal lebih lanjut ke ETF Bitcoin. Kelimpahan atau kelangkaan dana akan memainkan peran penting dalam sentimen pasar dan fluktuasi harga, yang menentukan apakah harga Bitcoin akan terus naik atau mengalami penurunan. 

"Peristiwa ini dapat memicu volatilitas pasar yang tinggi, dan investor harus memantau dengan cermat reaksi pasar pasca persetujuan ETF, serta aliran dana, untuk merumuskan strategi investasi mereka dengan lebih baik," pungkas Ryan. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat