Polusi Karbon Berlanjut, Gletser Greenland Bakal Cair Lebih Cepat
![Polusi Karbon Berlanjut, Gletser Greenland Bakal Cair Lebih Cepat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/11/61a782103b7b927b97799944caff190e.jpg)
Tiga gletser (lempengan es) terbesar di Greenland - -yang menampung cukup air beku untuk mengangkat permukaan laut global sekitar 1,3 meter - - berisiko mencair lebih cepat daripada prediksi terburuk.
Hingga tahun 2000, pendorong utama kenaikan permukaan laut adalah mencairnya gletser dan perluasan air laut saat iklim memanas. Selama dua dekade terakhir, lapisan es dunia di atas Greenland dan Antartika telah menjadi satu-satunya sumber kenaikan permukaan laut terbesar.
Sebuah tim peneliti yang berbasis di Denmark dan Inggris menggunakan gambar sejarah dan sejumlah data lain untuk memperkirakan berapa banyak es yang telah hilang dari Jakobshavn Isbrae di Greenland, Gletser Kangerlussuaq, dan Gletser Helheim pada abad ke-20. Mereka menemukan bahwa Jakobshavn Isbrae kehilangan lebih dari 1,5 triliun ton es antara 1880-2012, sementara Kangerlussuaq dan Helheim masing-masing kehilangan 1,4 triliun dan 31 miliar ton sepanjang 1900-2012.
Pencairan es telah berkontribusi lebih dari delapan milimeter ke permukaan laut global, tulis para peneliti. Shfaqat Abbas Khan, seorang peneliti di Technical University of Denmark, mengatakan menggunakan foto yang diambil sebelum era satelit adalah alat lain untuk membantu menciptakan kembali gambaran es yang hilang pada abad terakhir.
"Pengukuran sejarah selama abad ke-19 dan ke-20 mungkin menyembunyikan informasi penting yang secara signifikan dapat meningkatkan proyeksi masa depan kita," katanya kepada AFP, seperti dilansir kantor berita itu, Selasa (16/11).
Panel penasihat ilmu iklim di PBB, IPCC, telah memperkirakan kenaikan permukaan laut dari semua sumber antara 30-110 sentimeter pada 2100, tergantung pada emisi. Di bawah proyeksi emisi tinggi IPCC, yang dikenal sebagai RCP8.5 - - tidak ada yang dilakukan untuk meredam polusi karbon sepanjang abad ke-21-- suhu iklim naik lebih dari 3 celcius, lebih panas daripada tingkat pra-Industri.
Model berjalan di bawah RCP8.5 untuk tiga gletser yang ditampilkan dalam studi kemarin memprediksi kenaikan permukaan laut 9,1-14,9 mm pada 2100. Tetapi, makalah yang diterbitkan di Nature Communications, menunjukkan bahwa peningkatan suhu jalur saat emisi tinggi akan empat kali lebih besar daripada yang terjadi selama abad ke-20, ketika tiga gletser sudah menambahkan 8mm ke tinggi permukaam laut.
"Skenario kasus terburuk telah diremehkan. Risiko kehilangan es mungkin tiga atau empat kali lebih besar dari perkiraan sebelumnya untuk gletser yang dipertimbangkan dalam studi ini," kata Khan.
Sebelumnya, sebuah studi Nature yang diterbitkan pada September menemukan bahwa jika emisi gas rumah kaca terus berlanjut, lapisan es di Greenland akan kehilangan sekitar 36 triliun ton abad ini, cukup untuk mengangkat garis air lait global sekitar 10 cm. (AFP/M-2)
Terkini Lainnya
Hari Air Sedunia ke-74, BMKG Ajak Kolaborasi Hadapi Perubahan Iklim
PBB Nyatakan 2023 Tahun Terpanas yang Pernah Tercatat
Lama Nyangkut, Gunung Es Sebesar Enam Kali Jakarta Mulai Bergerak
Menurunnya Gletser Membuka ‘Lahan Baru’ bagi para Pelestari Lingkungan
Panas Ekstrem Dua Tahun Cairkan 10% Volume Gletser Swiss
Jenazah Pendaki yang Hilang di Swiss 37 Tahun lalu akhirnya Ditemukan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap