visitaaponce.com

Pemeran serial drama kriminal asal Taiwan, Trinity of Shadows, Kaiser Chuang (40), berbagi cerita komplet di balik perannya sebagai Yang Chi-Hsiao, seorang politikus yang terkenal dan dihormati karena profesionalismenya. 

Aktor peraih penghargaan Golden Bell dan Gloden Horse ini mengungkapan bahwa perannya dalam serial ini sangat dia dalami guna bisa memainkan peran ini dengan baik.

"Saya menonton youtube untuk mencari informasi mengenai pemilu selanjutnya sesuai karakter ini. Saya juga mengambil waktu magang sebagai politikus dari generasi kedua dan mencari informasi dari berbagai macam organisasi politik," kata Kaiser dalam sesi wawancara virtual bersama dua pemeran Trinity Of Shadow yang digelar oleh WarnerMedia, Kamis (10/6).

Pria kelahiran Changhua, Taiwan, tersebut juga mengutarakan bahwa alur cerita atau storyline serial ini sangat terasa nyata sehingga ini membawanya untuk bisa berperan sebaik mungkin.

"Setuju jika storyline-nya real dan ini melibatkan politik lokal di Taiwan. Kemudian mulai berpikir untuk membuat cerita ini bisa dipahami oleh negara lain di Asia sehingga dibuatlah sebuah tim tertentu yang memiliki kebebasan lebih dalam membuat ceritanya menjadi lebih nyata," paparnya.

Dalam memainkan peran, Kaiser menyebutkan, karakter-karakter di serial kriminal yang bernuansa kelam ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan karakter kepribadian masing-masing pemeran serial ini.

"Anggota tim ini banyak yang masih muda sehingga kita bisa berbicara apapun dan membuat interaksi menjadi sangat menyenangkan, tetapi tema dari series ini sangat kelam. Jadi terkadang setelah mereka menyelesaikan proses syuting dalam satu hari, khususnya di bagian yang sulit, mereka melihat sesuatu yang sangat berbeda," ujarnya. 

"Mereka berakting sesuatu yang kelam tetapi setelah syuting, mereka akan kembali ke diri mereka sendiri dan lebih santai kembali. Jadi, ada perbedaan besar antara karakter yang dimainkan dan pemeran," lanjutnya.

Berperan sebagai Yang Chi-Hsiao semakin membuka matanya akan sebuah kebenaran yang bukan hanya terlihat dari satu sisi saja, melainkan juga ditilik dari dua sudut pandang.

"Terkait kebenaran, tidak ada yang disebut satu kebenaran saja. Saya menyimpulkan setelah memerankan beberapa peran di film lain juga. Kebenaran selalu ada dua sisi. Karena karakter ini mempunyai kekuatan sehingga karakter ini selalu berada di ruang publik dan memengaruhi kebijakan yang mungkin kekuatan yang besar akan memiliki kesempatan untuk berbuat jahat," paparnya. 

Pesan yang paling penting menurut Kaiser dari serial ini tentang pandangan dari sebuah kebenaran. Setiap orang mungkin menafsirkan sebuah kebenaran berbeda-beda.

"Serial ini tidak mengajarkan kamu sesuatu secara langsung karena hal ini tidak hitam atau putih (tidak begitu jelas), sehingga membuat penonton bertanya-tanya, contohnya ada ungkapan bahwa dengan melihat artinya mempercayai," katanya.

Dia menambahkan lewat ungkapan "melihat artinya mempercayai" timbul sebuah pertanyaan bahwa apakah ungkapan itu benar. Menurutnya, setiap orang mungkin memiliki perbedaan perihal versi kebenaran. Mungkin kebenaran itu tidak penting, yang lebih penting adalah yang dipercaya (prinsip) sehingga membuat hidup terus berjalan dan berbicara tentang apa yang bisa menciptakan sebuah kebahagiaan.

Terkait serial yang juga menggambarkan sebuah trauma ini, melihat berbagai hal dalam membantu seseorang dalam menghadapi trauma, dia menilai bahwa setelah menonton serial ini, mungkin suatu masalah belum tentu terselesaikan tetapi setidaknya seseorang menjadi lebih mempunyai keberanian untuk menjalani hidup keesokan harinya dan hari-hari berikutnya, muncul harapan di dalam diri masing-masing.

Serial HBO Asia Original Taiwan terbaru, Trinity of Shadows, berdurasi 1 jam, sebanyak 15 episode yang akan tayang dua episode sekaligus setiap Minggu pukul 20.00 WIB mulai 13 Juni melalui HBO GO dan HBO di Asia. 

Di Taiwan, serial ini akan juga ditayangkan secara bersamaan melalui layanan streaming Catchplay+. Serial ini diproduksi oleh David Tang dan disutradarai oleh Bo-Hao Hong serta penulis naskah oleh Chien-Ming Huang. (M-2)