visitaaponce.com

Sihir Disney dalam Encanto

Sihir Disney dalam Encanto
La Madrigals dalam film Encanto.(Dok. Disney)

Bagaimana rasanya terkucilkan menjadi yang liyan dalam suatu keluarga? Itulah yang coba diurai dalam animasi musikal terbaru Disney, Encanto. Lewat karakter Mirabel, ia menghadapi konflik krisis personal tapi sekaligus merunut ke akar budaya keluarganya, La Madrigals.

Mirabel (Stephanie Beatriz) adalah anomali di keluarganya, Madrigal. Ketika semua saudara juga sepupu, dan ibunya memiliki kemampuan magis, ia justru seperti orang lain dalam keluarga tersebut. 

Kakaknya, Isabela (Diane Guerrero) punya kekuatan ajaib yang bisa menumbuhkan beragam bunga. Sementara itu, kakak Mirabel lainnya, Luisa (Jessica Darrow), selalu bisa diandalkan untuk mengangkat berbagai benda-benda berat. Ibu Mirabel bahkan punya kekuatan ajaib bisa menyembuhkan berbagai penyakit lewat makanan buatannya.

Begitu pula sepupu-sepupu Mirabel dan para bibinya yang juga punya kekuatan masing-masing. Atas kondisi itu, Mirabel menjadi orang asing dalam rumah La Madrigals. Terlebih, Abuela (nenek) disulih suara oleh Maria Cecilia Botero yang selalu menekan dan menganggap Mirabel sebagai anomali. Namun, ini adalah filn Disney. Apakah benar Mirabel hanya sosok yang biasa saja? 

Sebelum menemukan kehidupan damai, generasi awal La Madrigals, Abuela dan suaminya terusir dari tempat tinggal terdahulunya. Ia kehilangan rumah. Sampai akhirnya menemukan tempat tinggal baru di antara gunung yang melindungi keluarga mereka secara turun temurun. La Madrigals tinggal di sebuah rumah (Casita) yang juga ajaib. Casita bisa berinteraksi dengan penghuninya.

Pada usia tertentu, para keturunan La Madrigals akan mendapat ‘karunia’ mereka untuk mendapat kekuatan atau keahlian ajaib. Tapi sayangnya hal itu tidak terjadi pada Mirabel yang kemudian mengantarkan pada sisa kisah penceritaan.

Animasi musikal yang disutradarai Jared Bush dan Byron Howard serta ko-sutradara Charise Castro Smith ini cukup apik menampilkan kultur Kolombia sebagai latar penceritaan. Dengan kepercayaan lokal tentang kekuatan ajaib yang dimiliki keluarga La Madrigals, dan detail-detail representasi kultur seperti busana ponco ala Kolombia, bordir dalam rok yang dikenakan para karakternya, busana penuh warna, serta kehadiran karakter binatang seperti burung Tukan dan Kapibara.

Salah satu yang juga menjadi nilai penting adalah bagaimana Disney menghadirkan keragaman karakter dalam sebuah keluarga dengan perbedaan warna kulit, juga ciri spesifik seperti rambut, mulai dari yang lurus sampai keriwil. Sesuatu yang patut diberikan kredit.

Encanto juga tidak menampilkan tokoh antagonis secara eksplisit dan literal. Tidak hitam versus putih. Meski secara polarisasi karakternya juga dibentuk lewat dinamika hubungan satu sama lainnya. Mirabel pada Abuela, Mirabel dengan Isabela, atau bagaimana Paman Bruno ditempatkan dalam hubungan antar karakter mereka.

Secara konflik, Encanto memang lebih bertumpu pada bagaimana masing-masing karakternya menyelesaikan konflik personal mereka, yang berakumulasi pada konflik sentral keluarga La Madrigals untuk tetap menjaga Casita dan segala tradisi agar mantra dan kekuatan ajaib tetap hidup.

Sayangnya, Lin Manuel Miranda yang menjadi penulis dari semua lagu yang ada di film ini tidak cukup memberikan kekuatan signifikan dari nomor-nomor treknya. Mungkin, bagi saya lagu Bruno adalah yang paling menempel. Sementara sisanya, cuma sekadar jadi perekat antar plot, tidak ada lagu yang cukup punya karakter kuat.

Tapi, visualisasi saat bagian musikal hadir, juga jadi hal yang berbeda. Dengan visualisasi bergaya abstrak setidaknya jadi poin plus dan memberikan nuansa tiap lagu dinyanyikan.

Perbedaan lainnya yang diberikan Encanto sebagai animasi keluaran Disney adalah bagaimana mengemas isu yang dihadapi para imigran yang terpaksa harus kehilangan tanah kelahiran mereka, dan keluar untuk mencari tanah baru sebagai tempat mereka meneruskan hidup. Ini juga menjadi pintu masuk kedua karakter sentral di Encanto, Mirabel-Abuela yang terpolarisasi ditarik ke titik yang semakin mendekat.

Kisah itu juga barangkali yang ingin disampaikan bagaimana sejarah para generasi terkini dari keluarga imigran yang tidak mengalami pengorbanan para generasi pertama keluarga mereka, untuk memahami dan kembali mengenal akar asal mereka.

Encanto sudah bisa disaksikan di jaringan bioskop Indonesia pada November ini. (M-2) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat