Disney Selesaikan Pengambilalihan Hulu dengan Kesepakatan US8,6 Miliar
![Disney Selesaikan Pengambilalihan Hulu dengan Kesepakatan US$8,6 Miliar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/204ac0b9e9cda2fa40cd6140118df463.jpg)
THE Walt Disney Company mengumumkan akan membeli saham senilai US$8,6 miliar dari Comcast dalam Hulu, menyelesaikan pengambilalihan layanan streaming tersebut. "Akuisisi ini akan mendukung tujuan streaming Disney lebih lanjut," kata perusahaan tersebut dalam sebuah rilis pers, dan datang saat mereka berusaha meningkatkan jumlah pelanggan layanan streaming Disney+ mereka.
Menurut Disney, kesepakatan ini menilai Hulu sebesar US$27,5 miliar secara keseluruhan, dan mereka mengatakan transaksi ini akan selesai pada 1 Desember.
Perusahaan hiburan berbasis California ini sudah menjual Hulu sebagai bagian dari penawaran bundel dengan platform Disney+ dan ESPN+ mereka.
Baca juga: Disney Rilis Tampilan Live-Action Snow White
Perusahaan ini akan merilis laporan pendapatan kuartalan terbarunya minggu depan, memberikan gambaran tentang bagaimana layanan televisi kabel dan streaming mereka berkinerja di pasar yang sangat kompetitif.
Pada Agustus, Disney melaporkan Disney+ kehilangan lebih dari 10 juta pelanggan dalam kuartal yang baru berakhir, sebagian besar disebabkan pasar India. Disney+ menyelesaikan tiga bulan kedua tahun ini dengan 146,1 juta pelanggan, dibandingkan dengan hampir 158 juta pada kuartal sebelumnya, kata grup tersebut.
Baca juga: Film Virgo and the Sparklings Tayang Kembali di Diney+ Hotstar
Pes konkuren Disney, Netflix, bulan lalu mengatakan jumlah pelanggan tumbuh hampir 11% menjadi 247 juta dalam kuartal yang baru berakhir saat mereka menindak penggunaan berbagi kata sandi dan menyempurnakan lapisan berbasis iklan. Layanan streaming terkemuka ini meningkatkan harga pada beberapa rencana mereka, mungkin menciptakan peluang bagi pesaing seperti Disney.
Netflix mengatakan dalam laporan pendapatannya penawaran berbasis iklan yang baru mulai berkembang. Laporan pendapatan Disney yang akan datang harus memberikan wawasan apakah hal yang sama berlaku untuk lapisan berbasis iklan mereka.
Sementara itu, pembuat film dan televisi melihat produksi terhenti akibat mogok aktor di Amerika Serikat, yang berarti kemungkinan kurangnya konten segar yang diperlukan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan layanan streaming. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Inside Out 2 Jadi Film Pertama di 2024 Raup USD1 Billion
Mulai Berlayar dari Singapura pada 2025, Disney Adventure Hadirkan 7 Area Tematik
20 Pertanyaan Trivia Disney yang Bisa Kamu Coba Bersama Keluarga
Inside Out 2 Jadi Film Terlaris 2024
CEO Disney Bob Iger Diberi Gelar Kesatria Kehormatan oleh Pangeran William
Paramount Membocorkan Cuplikan Pertama Gladiator 2
Hollyland Perkenalkan Sistem Transmisi Video 4K Nirkabel Pyro S
Streaming Data Investasi Prioritas pada 2024
Supaya Musisi tidak Terus Rugi, Aturan Royalti Mesti Direvisi
Confluent Pimpin Teknologi Streaming Data dalam Dua Laporan IDC MarketScape
13 Rekomendasi Film Horor dan Action Tayang Juni 2024
Kemendikbudristek Rumuskan Cara Ideal Integrasi Platform Streaming untuk Pertumbuhan Industri Film Nasional
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap