Jangan Lewatkan Fenomena Strawberry Moon Besok Malam
![Jangan Lewatkan Fenomena Strawberry Moon Besok Malam!](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/c09147d453925476fa9f06f2ff029c76.jpg)
Fenomena antariksa yang cukup langka, Strawberry Moon (Purnama Stoberi Super) akan terjadi di langit Indonesia, Selasa (14/6) malam. Untuk menyaksikannya, masyarakat Indonesia tidak perlu peralatan khusus.
Peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengatakan untuk menyaksikan fenomena ini, masyarakat cukup arahkan pandangan sesuai arah terbit hingga terbenamnya bulan.
"Fenomena ini bisa diamati tanpa perlu bantuan alat optik apapun, kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk foto ataupun video," katanya seperti dilansir dari situs resmi BRIN, pada Sabtu (11/6).
Fenomena Purnama Stoberi Super akan terjadi pada 14 Juni 2022, pada pukul 18.51 WIB/ 19.51 WITA/ 20.51 WIT, pada jarak 357.368 kilometer.
Dilansir dari Space.com pada Sabtu (11/6), masyarakat di beberapa negara di dunia juga bisa menyaksikan fenomena Purnama Stoberi Super ini secara virtual.
Salah satu layanan yang menyediakan ive streaming adalah Virtual Telescope Project di Ceccano, Italia. Waktu siarannya akan dimulai pada pukul 02.15 Rabu (15/6) dinihari WIB.
“Kita akan mengagumi bulan purnama yang terbit meninggi di atas monumen megah kota Roma, Kota Abadi," kata astrofisikawan, Gianluca Masi.
Badan Penerbangan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan, pafa fenomena Purnama Stoberi Super, bulan akan tampak 17 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang daripada saat purnama normal.
Purnama Stroberi Super merupakan salah satu dari tiga fenomena langka yang akan hadir di Indonesia dari 14 Juni sampai 14 Juli 2022. Dua fenomena lainnya yaitu, Bulan Baru Stroberi Mikro (New Strawberry Supermoon), dan Purnama Rusa Super (Full Buck Supermoon).
Andi juga mengatakan penamaan Strawberry Moon diambil dari The Farmer's Almanac (Almanak Petani Amerika). Pasalnya pada bulan Juni, yang juga menandai akhir musim semi dan awal musim panas, para penduduk asli Amerika biasanya memanen buah stroberi, sementara pada bulan juli tanduk dari rusa jantan berusia muda mulai tumbuh.
“Jadi penamaan ini sebenarnya berasal dari penanda musim dan perilaku hewan yang timbul pada musim-musim tertentu bagi penduduk asli Amerika,” jelas Andi.
Ia menambahkan, seperti pada umumnya fase bulan baru, fenomena purnama stroberi super ini juga dapat menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari biasanya.
“Pasang laut tertinggi akan terjadi pada 14 Juni dan 14 Juli, sehingga disarankan bagi nelayan untuk tidak melaut di dua hari sebelum dan dua hari sesudah puncak fenomena ini, yakni antara 12 hingga 16 Juni, dan 12 hingga 16 Juli 2022. Perhitungan ini hanya mempertimbangkan faktor astronomis saja tanpa melihat gelombang laut akibat badai angin” katanya. (www.space.com/www.brin.org/M-2)
Terkini Lainnya
Banjir Rob Ancam Tiga Kecamatan Di Surabaya
Tiga Fenomena Antariksa Langka Muncul di Bulan Juni-Juli 2022
Supermoon Sebabkan Pasang Maksimum di Laut
Fenomena Supermoon Terakhir 2020 Terjadi Semalam
Supermoon Akan Temani Anda Malam Ini
Perkebunan Strawberry Korea akan Hadir di Jakarta
5 Manfaat Stroberi untuk Program Hamil
Bantu Petani Stroberi Penuhi Kebutuhan, Relawan Ini Gelar Bazar Murah di Ciwidey
Stroberi, Buah Khas untuk Penonton Wimbledon
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap