visitaaponce.com

Cara Bijak Menjalani Patah Hati

Cara Bijak Menjalani Patah Hati
buku Lemon Cake karya Inge Agustin(dok: Buku Mojok)

Buku-buku pengambangan diri belakangan kian marak dan muncul dengan banyak formula. Spesifikasi tema yang diulik pun tidak sekadar disajikan sebagai pengalaman pribadi, tapi sebagai pengetahuan baru untuk mengembangkan diri.

Penulis Inge Agustin, memiliki pengalaman unik yang hanya terjadi pada dirinya, namun nilai-nilai tentang keberhargaan diri yang ia petik dari pengalaman personal itu yang membuat buku terbarunya bisa jadi penghubung dengan banyak orang di luar sana.

Lewat buku Lemon Cake yang diterbitkan Buku Mojok, Inge mencoba menceritakan perjalanannya ketika ia berusia 30 tahun. Setelah mengalami patah hati pertama dalam hidupnya. Ditulis seperti buku harian, buku ini menguraikan bagaimana cara si perempuan berusaha bisa mengatasi tragedi romantik ini sebaik mungkin.

Kesedihan dan keputusasaan diceritakan bersamaan dengan segala usahanya untuk bisa menjadikan sakit hatinya suatu pelajaran baik. Kesadaran dia harus bisa belajar jatuh cinta dengan diri sendiri dan hidup terlebih dahulu sebelum bisa jatuh cinta dengan orang lain.

Patah hati sampai saat ini secara umum masih dianggap sebagai hal yang trivial dan terkesan remeh. Tulisan-tulisan di buku ini berusaha untuk menunjukkan patah hati sebagai hal yang wajar untuk diratapi dan itu bukan sesuatu yang berlebihan.

Wajar bagi seseorang memerlukan waktu untuk bisa keluar dari kedukaan patah hati. Patah hati juga bisa menjadi salah satu cara bagi seseorang untuk menemukan diri mereka sendiri, sebagai jalan pembuka untuk memahami hidup dan diri sendiri. Patah hati di buku ini mendapat porsi yang sepantasnya: diratapi, dan dipelajari.

Buku ini juga merekam proses Inge bisa berada di posisi yang lebih baik setelah kebingungan dan sakit hati dari patah hati. Diceritakan melalui kejadian dan percakapan sehari-hari yang dialami.

“Patah hati yang asam seperti lemon, berusaha diolah sebaik mungkin menjadi lemon cake yang enak dan menyenangkan. Sehingga buku ini seperti buku resep untuk bisa mengolahnya. Reconnect dengan diri sendiri adalah poin utama yang Inge Agustin usung sebagai hikmah dari pengalaman patah hati yang menyakitkan,” bunyi penerbit Buku Mojok mengenai Lemon Cake dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa, (9/8).

Inge Agustin adalah lulusan sastra Jerman yang saat ini berkarier sebagai sekretaris di sebuah firma hukum. Tulisan-tulisan dalam buku ini adalah transformasi dari buah pikirannya yang tertuang dalam blog pribadi yang diisinya selama bertahun-tahun. (M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat