visitaaponce.com

Kebocoran Reaktor Nuklir Chernobyl Membuat Katak Hijau Bermutasi Warna

Kebocoran Reaktor Nuklir Chernobyl Membuat Katak Hijau Bermutasi Warna
Katak hijau yang berubah warna menjadi hitam diduga akibat paparan radiasi nuklir di Chernobyl(Pen News/German Orizaola-Pabloi Burraco)

Hewan mutasi yang sangat aneh dan unik berupa katak pohon berwarna hitam muncul akibat tragedi ledakan reaktor nuklir terbesar di dunia yang terjadi 36 tahun lalu di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Rusia.

Dalam catatan sejarah PLTN yang ada di sebelah utara negara Ukraina itu mengalami peristiwa naas ledakan reaktor nuklir pada 1986. Peristiwa ledakan tersebut menyebabkan 28 orang tewas dan ratusan ribu penduduk Chernobyl harus mengungsi karena adanya potensi paparan radiasi.

Meskipun ratusan ribu warga Chernobyl  mengungsi, ada makhluk hidup lain seperti hewan yang menetap di kawasan yang sudah bercampur nuklir tersebut dan harus menerima dampaknya. Salah satunya adalah katak pohon berwarna hijau yang kini sudah berganti warna.

Dilansir dari Daily Mail pada Sabtu (9/10), spesies katak pohon biasanya berwarna hijau muda namun para ilmuwan menemukan banyak hewan ambifia itu yang kini berubah warna menjadi hitam gelap.

Seorang peneliti dari University of Oviedo, German Orizaola mengatakan keberadaan katak-katak berwarna hitam itu banyak ditemukan di wilayah Chernobyl. Terutama di lokasi kejadian PLTN. Dia menganalisa perubahan kulit yang jadi gelap itu sangat mungkin membantu para katak pohon beradaptasi dengan paparan radiasi di wilayah seluas 10.000 meter per segi itu.

German dan tim mengumpulkan sampel katak sebanyak 200 katak jantan dari 12 lokasi berbeda di Chernobyl sebagai sampel penelitian. Lokasi-lokasi yang dipilih juga ditentukan berdasarkan tingkat paparan radiasi nuklir.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa katak-katak yang ditemukan di lokasi ledakan PLTN Chernobyl jauh lebih hitam dibanding wilayah lain yang berada jauh dari ledakan nuklir. Menurut German Orizaola, secara umum perubahan warna kulit menjadi gelap terjadi karena adanya pengaruh melanin.

"Kami tahu melanin merupakan punca warna gelap atau hitam yang berlaku pada kebanyakan organisme termasuk katak. Dalam hal katak Chernoby, melanin justru melindungi hewan-hewan itu dari kerusakan yang disebabkan oleh radiasi nuklir,” jelasnya.

Lewat kesimpulan penelitian yang menemukan jumlah katak hitam yang saat ini lebih banyak ditemukan di Chernobyl, German Orizaola menganalisa bahwa katak-katak yang memiliki kondisi kulit yang lebih gelap bisa bertahan hidup lebih baik saat radiasi nuklir terjadi di Chernobyl.

"Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian, katak yang kulitnya lebih gelap lebih mudah selamat dari radiasi nuklir ketimbang katak berwarna hijau. Mereka juga tetap mengalami reproduksi dengan baik di tengah tragedi itu," ungkapnya.

Akan tetapi, kondisi yang semakin membaik dan paparan radiasi yang terus berkurang di wilayah tersebut setiap tahunnya, membuat dominasi katak hitam kini mulai sedikit berkurang.

"Peran pelindung melanin tidak begitu penting saat ini karena tingkat radiasi yang jauh lebih rendah. Bisa jadi keberadaan katak-katak hitam itu akan berkurang," kata German Orizaola.(M-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat